Tim gabungan Penajam Paser Utara berhasil padamkan tiga karhutla

Penajam, Kaltim (ANTARA) - Tim gabungan dari berbagai elemen di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tiga titik, yakni dua di Kecamatan Penajam dan satu titik di Kecamatan Babulu.

"Tiga titik karhutla tersebut terjadi tadi malam (28/8) dan kemarin sore, sekarang sudah aman karena langsung ditangani tim gabungan," ujar Kabid Penanggulangan dan Penyelamatan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten PPU Dahlan di Penajam, Selasa.

Dia menjelaskan dua titik karhutla pada Senin (28/8) malam di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam dengan area terbakar berupa semak belukar, sedangkan total luas lahan terbakar 1,2 hektare berlokasi di sekitar 75 meter dari pemukiman warga.

Peristiwa yang terjadi di RT10 ini dilaporkan kepada pihaknya oleh Bahtiar, warga setempat, dengan kejadian pukul 19.00 Wita. Tim pemadam tiba di lokasi pukul 19.05 Wita. Petugas berhasil memadamkan kebakaran pukul 19.50 Wita.

"Setelah menerima laporan dari warga, petugas piket segera melaksanakan pemadaman, dilanjutkan pendinginan menggunakan satu unit armada Damkar Petung, lantas pagi (29/8) ini dilakukan pengecekan kembali dan dapat dipastikan tidak ada bara api," katanya.

Ia mengatakan karhutla di Kecamatan Babulu, terjadi di RT08, Desa Sri Raharja, Senin (28/8), sekitar 15.00 Wita, di lahan milik Abu, warga setempat, sedangkan material yang terbakar berupa lahan persawahan seluas 0,75 ha.

"Personel di lapangan yang turut memadamkan api selain dari petugas DPKP, antara lain babinsa, bhabinkamtibmas, aparat Desa Sri Raharja, pemilik lahan, dan warga, sedangkan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan kepolisian," kata dia.

Dia mengimbau semua elemen masyarakat saling menjaga dan mengingatkan untuk selalu berhati-hati terhadap kerawanan kebakaran lahan, seperti tidak sembarangan melakukan pembakaran lahan, baik membakar sampah maupun barang lainnya di lahan.

Ia menjelaskan pentingnya imbauan kepada warga tersebut karena saat ini musim kemarau dengan banyak material kering yang rawan tersambar api, meskipun hanya sedikit bara.