Jakarta (ANTARA) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan produsen sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) harus segera melakukan investigasi menyusul banyaknya keluhan rangka sepeda motor Honda yang berkarat dan patah yang belakangan ramai diunggah konsumen di media sosial.
“Pihak manajemen Honda harus melakukan investigasi kejadian tersebut, apakah kejadian tersebut bersifat kasuistik atau sistemik, untuk membuktikan apakah kejadian itu karena faktor cacat produk atau faktor lainnya,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi ANTARA melalui pesan singkat, Kamis.
Tulus juga menegaskan bahwa penjelasan rinci dari pihak Honda sangat diperlukan untuk memberikan kepastian dan rasa aman kepada konsumen. Jika kerusakan yang terjadi berasal dari cacat produk, maka pihak Honda harus memberikan ganti rugi dan kompensasi kepada konsumen.
“Jika ditemukan adanya cacat produk dan kemungkinan masif, maka perlu adanya recall product dari pasaran,” kata Tulus.
Menanggapi isu patahnya rangka sepeda motor Honda, AHM pun kemudian memberikan video klarifikasi beserta keterangan tertulis mengenai isu produk Honda yang sedang terjadi saat ini.
Baca juga: EM1 e: motor listrik pertama besutan Honda, Rp40 juta
Sementara General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin yang dikonfirmasi mengatakan bahwa isu karat pada rangka produk Honda bukanlah karat yang sebenarnya, melainkan lapisan silicate untuk melapisi hasil pengelasan rangka, sehingga mencegah terjadinya karat atau oksidasi.
“(Lapisan silicate) tidak perlu dihilangkan karena lapisan silicate aman dan tidak mempengaruhi performa rangka,” kata Muhib, panggilan akrab Ahmad MUhibbuddin, melalui pesan singkat.
Menurutnya, silicate pada rangka adalah hal lumrah di dalam proses produksi, sehingga hal tersebut dinilai normal dan tidak berbahaya. Ia pun mengimbau para pemilik kendaraan Honda agar tidak khawatir karena adanya lapisan silicate pada kendaraan mereka.
Muhib menyatakan bahwa sejauh ini belum ada rencana AHM untuk melakukan recall atau penarikan produk dari pasaran.
“Kami saat ini fokus untuk menangani keluhan konsumen,” kata Muhib.
Baca juga: Menperin akan evaluasi bantuan motor listrik karena penyaluran rendah
Untuk itu, pihaknya akan menangani keluhan konsumen sesuai dengan prosedur perusahaan. Mereka juga akan mempelajari dan meneliti masalah yang terjadi pada kendaraan konsumen Honda.
Ke depannya, lanjut Muhib, AHM akan senantiasa memastikan bahwa produk yang dikirim kepada konsumen sudah melalui uji kualitas sehingga diharapkan tidak akan terjadi lagi kasus seperti sekarang ini. Mengenai dampak penjualan produk di masa depan, pihaknya belum bisa memberikan komentar karena masih fokus menyelesaikan keluhan konsumen.
“AHM berkomitmen tinggi terhadap kualitas setiap produk sepeda motor Honda yang dipasarkan ke konsumen. Kenyamanan dan keamanan berkendara konsumen prioritas kami,” kata Muhib menambahkan.
Berdasarkan keluhan yang beredar luas, sepeda motor Honda yang dikeluhkan rangkanya patah itu merupakan produk yang menggunakan rangka eSAF (Enhanched Smart Architecture Frame), teknologi rangka yang dirilis pada 2019.
Produk-produk AHM yang menggunakan rangka tersebut, antara lain Honda Genio, Beat, Scoopy, hingga Vario 160.
Baca juga: Koordinasi perlu bagi komunitas motor saat touring berkelompok