Paser (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser mengharapkan mahasiswa berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan pemilihan umum di daerah agar menghasilkan pemilu yang demokratis, bersih, dan bermartabat.
"Peran mahasiswa sangat dibutuhkan dengan memberikan edukasi politik kepada masyaraka, khususnya kaum muda agar pemilu berjalan demokratis, bersih dan bermartabat," kata Komisioner KPU Paser Dyah Elly Kusrini saat memberikan materi kepemiluan di Kampus STIE Widya Praja, Tanah Grogot, Jumat (23/6).
Menurut Dyah, Komisioner KPU yang membidangi divisi pendidikan pemilih itu mengatakan peran mahasiswa yaitu ikut mengawasi seluruh tahapan pemilu, selain memberikan edukasi politik masyarakat.
Baca juga: KIP: Parpol bisa gantikan bacaleg tidak lulus uji baca Al Quran
Salah edukasi politik yang diperankan mahasiswa, kata Dyah, adalah terkait isu politik yang terjadi di daerah yakni politik identitas dan politik uang.
"Dua isu politik itu memang masalah klasik yang selalu terjadi berulang-ulang, namun dengan adanya penyadaran melalui edukasi politik, masalah itu bisa ditekan," kata Dyah.
Masalah lainnya yang muncul dalam masa pemilu, kata Dyah, adalah penyebaran hoaks yang masif di media sosial.
Dyah berharap mahasiswa memenuhi ruang-ruang media sosial dengan konten yang provokatif yang berujung pada masalah SARA .
Baca juga: KPI harapkan lembaga penyiaran sajikan informasi sehat tentang pemilu
Terkait politik identitas itu, Dyah mewanti-wanti agar mahasiswa menghindari isu itu karena bisa memecah belah kelompok di masyarakat.
"Politik identitas harus selalu menjadi perhatian karena bisa mengganggu integrasi bangsa dan mengganggu stabilitas daerah, " katanya.
Dyah mengingatkan setelah penetapan daftar pemilih tetap (DPT), mahasiswa harus memastikan apakah hak pilihnya sudah terlindungi dalam DPT.
"Silakan cek, apakah hak pilihnya terlindungi dalam DPT, termasuk keluarga dan orang-orang yang terdekat," katanya.