Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mengajak kelompok tani, terutama yang tergabung dalam Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) mencegah kebakaran lahan dan kebun demi terwujudnya pembangunan perkebunan berkelanjutan.
"Kami tidak bosan selalu mengajak kelompok tani yang tersebar pada semua kabupaten/kota di Kaltim untuk turut mencegah kebakaran lahan dan kebun, dengan tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan," ujar Kepala Disbun Kaltim Ahmad Muzakkir di Samarinda, Rabu.
Ajakan tersebut dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui sosialisasi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pembukaan Lahan Tanpa Bakar, maupun saat pembentukan atau pembinaan terhadap anggota KTPA.
Didampingi Kabid Perkebunan Berkelanjutan Disbun Kaltim Asmirilda, Ahmad melanjutkan, keberadaan KTPA sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian dini di lapangan, sehingga jika terjadi kebakaran segera diatasi dengan cepat.
"Kami juga terus mendorong keterlibatan pihak perusahaan perkebunan untuk bermitra dengan KTPA di desa-desa, tentunya melalui fasilitasi oleh kabupaten dan kota agar pencegahan dan pengendalian kebakaran bisa lebih maksimal," kata Asmirilda.
Saat pembinaan KTPA di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, pekan lalu, ia juga mengingatkan anggota KTPA tidak membakar saat mengelola lahan, kemudian sigap turun tangan jika terjadi kebakaran, termasuk berupaya menggandeng perusahaan untuk bermitra dalam pengendalian kebakaran lahan maupun kebun.
Saat ini, lanjutnya, di Kaltim sudah ada 118 KTPA, terdiri atas Kabupaten Kutai Kartanegara ada 50 KTPA dengan anggota sebanyak 750 orang, di Kabupaten Kutai Timur ada 20 KTPA dengan anggota 300 orang.
Di Kabupaten Berau ada 24 KTPA dengan 360 anggota, Kabupaten Kutai Barat 5 KTPA dengan 75 anggota, Penajam Paser Utara 7 KTPA dengan 105 anggota, Kabupaten Paser 9 KTPA 135 anggota, Kota Samarinda 2 KTPA 30 anggota, dan Kota Balikpapan 1 KTPA dengan 15 anggota.
"KTPA merupakan ujung tombak dalam upaya mencegah dan menanggulangi kebakaran lahan maupun perkebunan, sehingga keberadaannya sangat dibutuhkan, maka kami juga terus mendorong terbentuknya KTPA baru," katanya.