Menurut keterangan saksi Ibrahim (56) di Samarinda, Senin sore., truk bermuatan pipa tersebut melintasi Gunung Manggah, saat berada di pertengahan bagasi truk terlepas dan menyebabkan muatan pipa berhamburan ke jalan.
"Saya berdiri di pinggir jalan, pertama itu dua pipa jatuh, setelah itu lanjut delapan pipa yang jatuh, kemudian saya meneriaki pengendara yang ada di bawah Gunung Manggah untuk tidak naik, dan pengguna jalan langsung berlarian ke pinggir jalan," kata Ibrahim.
"Dari kejadian tersebut, beruntung tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Sementara itu, Supir dari truk bermuatan Pipa HDPE Markin (52) mengaku dirinya membawa truk tersebut dari kawasan Palaran yang hendak menuju ke Selili mengantar 10 pipa, namun tidak menyangka bahwa kejadian itu menimpa dirinya.
"Saya itu tidak tahu pasti perusahaan yang menyuruh saya mengantar pipa ini, cuma ditugaskan antar ke kawasan Selili, kemudian pada saat menanjak, saya mendengar seperti suara benturan dan saya langsung rem truk, begitu dilihat ternyata bagasi belakang sudah terlepas, serta pipa telah berjatuhan," ungkapnya.
Terpisah, Lurah Sidodamai Muhammad Taufiq Fajar menyatakan bahwa warganya meminta untuk truk bermuatan besar tidak boleh melintas sebelum pukul 22.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA.
"Alasan warga mengusulkan hal tersebut agar keamanan lintasan Gunung Manggah terbebas dari kemacetan, sekaligus menghindari kecelakaan truk yang kerap kali termundur di jalan itu", ucap Taufiq.