Balikpapan (ANTARA) - Tahun 2022 ini 65 tahun sudah Pertamina menyalurkan berbagai jenis bahan bakar di Kalimantan Timur hingga menjangkau daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
“Di wilayah Kalimantan Timur masih ada beberapa titik yang harus dijangkau Pertamina dengan bantuan pemerintah pusat dan daerah karena 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal),” kata Humas Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra, Jumat.
Daerah itu antara lain Kecamatan Long Apari di Kabupaten Mahakam Ulu, Menyalurkan BBM ke Long Apari adalah perjuangan tersendiri karena letaknya yang jauh di hulu Sungai Mahakam dan harus melewati jeram-jeram ganas sepanjang perjalanan.
Sejak 2017, Long Apari sudah menikmati harga BBM yang sama dengan di Balikpapan dalam program BBM satu harga.
Saat ini, Pertamina Patra Niaga memiliki beberapa fasilitas penyaluran yang berada di wilayah Kalimantan Timur.
“Kami memiliki 4 Terminal BBM yaitu Terminal Terpadu Balikpapan, Terminal BBM Samarinda, Depot BBM Berau dan Pendingin. Selain itu kami juga memiliki 2 unit Depot Pengisian Pesawat Udara di Bandara Sepinggan, Balikpapan dan Bandara APT Pranoto, Samarinda serta satu Depot LPG di Balikpapan”, tambah Arya.
Selain komitmen penyaluran energi, Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen dalam pengoptimalan kontribusi daerah berupa Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
"PBBKB merupakan salah satu kontribusi Pertamina sebagai upaya membantu pemerintah daerah. Untuk wilayah Kalimantan Timur, hingga Oktober 2022 Pertamina Patra Niaga telah menyetorkan PBBKB senilai Rp 2,202 triliun. Jumlah tersebut naik 103 persen dibanding Oktober 2021 yang sebesar Rp1,085 triliun," kata Arya.
Kemudian, setiap harinya, Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan menyalurkan sebesar 609 Kiloliter (KL) produk solar, 1.741 KL Pertalite dan 104.456 tabung LPG 3 kg.