Komando Distrik Militer atau Kodim 0913 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menjalankan program Babinsa (bintara pembina desa) masuk dapur sebagai upaya mencegah kekerdilan anak (stunting) dan gagal ginjal di daerah itu.
Program Babinsa masuk dapur menurut Komandan Kodim atau Dandim 0913 Penajam Paser Utara, Letnan Kolonel Infantri Arfan Affandi di Penajam, Kamis, sebagai langkah pencegahan kekerdilan anak dan gagal ginjal.
Program tersebut tidak hanya mewajibkan Babinsa memantau apa saja yang dimasak warga, tetapi juga melihat kondisi dapur layak atau tidak.
Jika kondisi dapur warga kurang layak, Kodim 0913 Penajam Paser Utara bakal membantu membenahi agar dapur warga bersangkutan menjadi lebih layak.
"Babinsa terjun langsung melihat kondisi dapur warga, program itu berkaitan dengan kasus gagal ginjal dan stunting," ujar dia.
Terutama kasus kekerdilan anak akibat kurang asupan gizi, sehingga dibutuhkan perbaikan gizi bagi anak-anak di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kekerdilan anak di daerah berjuluk Benuo Taka itu pada tahun tahun ini (2022l) tercatat 897 kasus tersebar di empat kecamatan.
Pencegahan stunting merupakan tugas lintas sektor, kata dia, TNI AD terlibat langsung dalam upaya percepatan penurunan kekerdilan anak di Indonesia, termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Program Babinsa masuk dapur merupakan salah satu upaya TNI AD mendekatkan diri kepada rakyat, kata Arfan Affandi, Babinsa harus mengetahui langsung apa yang menjadi kendala masyarakat.