Bontang (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) raih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2022, dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Penghargaan diserahkan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi, kepada Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman di Jakarta, pada 5 Oktober 2022.
Pupuk Kaltim meraih predikat tertinggi untuk kategori Manajemen Energi di Industri dan Gedung, sub kategori Manajemen Energi di Industri Manufaktur Besar.
Penghargaan ini merupakan kelima kalinya diraih Pupuk Kaltim sejak 2017 dari Kementerian ESDM, atas kinerja sangat baik dalam mendorong pemanfaatan energi secara bertanggung jawab dan efisien, guna mendukung tercapainya target Nationally Determined Contribution (NDC).
Diungkapkan Qomaruzzaman, penghargaan ini menunjukkan komitmen dan konsistensi Pupuk Kaltim untuk selalu melakukan inovasi dalam rangka penghematan energi, serta produksi ramah lingkungan dalam menjaga kelangsungan Perusahaan.
Hal ini pun sejalan dengan prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG) yang diterapkan Pupuk Kaltim dalam menghadapi tantangan industri dengan berorientasi pada lingkungan.
“Penghargaan ini menjadi semangat kami untuk terus melakukan inovasi manajemen di bidang efisiensi energi secara berkelanjutan, khususnya pada proses produksi dan operasional Perusahaan,” ujar Qomaruzzaman.
Penghargaan Subroto 2022 diraih Pupuk Kaltim berdasarkan gagasan integrasi Sistem Manajemen Energi (SMEn) menjadi Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT), melalui harmonisasi improvement energi, mutu, lingkungan dan K3.
Inovasi ini berangkat dari implementasi Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2011 yang telah diterapkan Pupuk Kaltim sejak 2017, lalu kemudian dilakukan migrasi dan ekspansi ke seluruh pabrik PKT-1A, PKT-2, PKT-3, PKT-4 dan PKT-5 menjadi ISO 50001:2018 pada 2021.
Pupuk Kaltim telah tersertifikasi ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan dan terintegrasi bersama ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu, ISO 45001:2018 Sistem Manajemen K3 dan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi.
Dalam implementasinya, integrasi sistem manajemen ini membentuk pola pikir yang lebih sinergi dalam pengambilan keputusan dan dapat saling memberi input, output sehingga proses bisnis Pupuk Kaltim lebih efisien dan komprehensif.
Dalam hal ini, Pupuk Kaltim menetapkan Energy Performance Indicator (EnPI), EnPI Value dan boundary, serta menyusun Energy Baseline (EnB) dan significant deviation pada setiap level secara spesifik di tiap pabrik, dengan kesesuaian yang ditinjau dan diperbarui secara berkala.
Penghematan energi pun dihitung berdasarkan selisih penggunaan energi aktual seluruh pabrik, terhadap energy expected atau baseline.
Dari 2016 hingga Juni 2022, diperoleh penghematan sebesar 8.077.260 MMBtu atau setara USD 44.768.658, hingga mampu mencapai target perusahaan yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) Pupuk Kaltim 2020-2024 sebesar 3 persen dalam 5 tahun.
"Setiap tahunnya target penghematan energi Pupuk Kaltim juga semakin meningkat. Mulai dari 0,2 persen di tahun 2016, hingga saat ini mencapai 3,30 persen," terang Qomaruzzaman.
Berdasarkan hasil benchmarking performa tahun 2022, empat dari lima pabrik ammoniak dan urea Pupuk Kaltim berhasil menduduki top position pabrik intensitas energi paling efisien, dibandingkan pabrik sejenis lainnya di Indonesia.
Adapun pabrik PKT-2 yang telah beroperasi sejak 1984, akan diprogramkan revamping di tahun depan untuk penurunan intensitas energi yang dibutuhkan.
Selain itu Pupuk Kaltim juga aktif melaporkan kegiatan konservasi energi dan pelaporan konsumsi energi melalui Pelaporan Online Manajemen Energi (POME), dengan peningkatan kinerja secara progresif setiap tahun.
Dari integrasi dan sertifikasi SMEn ISO 50001 ke SMT dengan SMM ISO 9001, SML ISO 14001 dan SMK3 ISO 45001, Pupuk Kaltim pun menjadi pabrik pupuk pertama dan satu-satunya yang menerapkan SMT di lingkungan Pupuk Indonesia Grup.
"Penggerak keberlanjutan ISO 50001 juga ditopang inovasi untuk meningkatkan kinerja energi, melibatkan seluruh karyawan hingga manajemen dengan improvement yang sesuai aspek energi, mutu, lingkungan dan K3," lanjut Qomaruzzaman.
Begitu juga dengan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), Pupuk Kaltim terus meningkatkan upaya dengan berbagai inovasi seperti Green Asphalt, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, hingga penggunaan motor listrik untuk aktivitas di lingkungan perusahaan.
Inovasi Green Asphalt bertujuan untuk mengolah limbah plastik Polyethylene Terephthalate (PET) sebagai campuran penguat aspal beton, dan berhasil mengubah 650 Kilogram (Kg) limbah plastik PET menjadi bahan aspal jalan.
Sementara untuk PLTS atap, dibangun untuk mendapatkan EBT dengan harga rendah dan efisiensi biaya pemakaian energi listrik di lingkungan perusahaan.
PLTS ini mampu memenuhi kebutuhan listrik siang hari di area perkantoran, serta memasok kelebihan produksi tenaga listrik yang dihasilkan ke jaringan infrastruktur listrik Pupuk Kaltim.
Pembangunan PLTS ini mewujudkan pembangkit tenaga listrik yang ramah lingkungan, menerapkan konsep green building, meningkatkan diversifikasi tenaga listrik berbasis energi baru terbarukan serta secara bertahap dapat menurunkan emisi gas rumah kaca.
"Sedangkan penggunaan motor listrik, sebagai upaya Pupuk Kaltim mendukung Low Energy Emmision sesuai program pemerintah dalam mencapai Net Zero Emmision pada 2060. Seluruh kendaraan operasional perusahaan secara bertahap akan dialihkan dari energi fosil menjadi tenaga listrik," lanjut Qomaruzzaman.
Tiga program tersebut juga upaya Pupuk Kaltim mengurangi emisi gas karbon sekitar 30 persen di tahun 2030, disamping upaya lain seperti pembangunan pabrik soda ash yang berpotensi menyerap CO2 sekitar 17.715 ton per tahun, pengaktifan urea 1 hingga pengembangan low carbon sourcing dan carbon capture storage.
"Realisasi net zero carbon emission akan terus dikembangkan Pupuk Kaltim, guna menekan pengunaan energi fosil di lingkup bisnis perusahaan," tambah Qomaruzzaman.Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana, mengatakan PSBE 2022 sebagai upaya mendorong pemanfaatan energi secara efisien dan bertanggung jawab oleh seluruh stakeholder, melalui efisiensi energi dan penggunaan energi terbarukan guna mendukung pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC).
PSBE adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM sejak 2012 kepada para stakeholder, yang dinilai berhasil mengimplementasikan efisiensi dan konservasi energi.
Dari penghargaan ini pun diharap kinerja efisiensi dalam pemanfaatan energi di lingkungan perusahaan dapat terus ditingkatkan secara signifikan.
"Semoga upaya efisiensi energi yang sudah dilakukan dapat terus ditingkatkan, dipromosikan dan direplikasi oleh industri sejenis. Serta pemilik bangunan gedung dan instansi pemerintah lainnya," kata Rida.(*)