Murid SD Negeri 026 di Kelurahan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terpaksa belajar di rumah dinas guru dan penjaga sekolah, karena kekurangan ruang kelas belajar.
"Kami harap pemerintah kabupaten segera anggarkan pembangunan ruang kelas belajar," ujar salah satu guru, Muhammad Syariadi di Penajam, Sabtu.
Jangankan ruangan perpustakaan dan unit kesehatan sekolah, ruang kelas belajar yang ada tidak cukup menampung untuk kegiatan belajar mengajar peserta didik.
Sehingga hampir 10 tahun rumah dinas guru dan penjaga sekolah difungsikan sebagai ruang kelas belajar murid di sekolah pelat merah itu.
Sehingga hampir 10 tahun rumah dinas guru dan penjaga sekolah difungsikan sebagai ruang kelas belajar murid di sekolah pelat merah itu.
Miris lagi, rumah dinas guru dan penjaga sekolah material kayu tersebut kondisi bangunan sudah lapuk tidak layak membahayakan keselamatan guru dan peserta didik.
"Kami terpaksa manfaatkan bangunan yang ada walau tidak layak karena kurangnya ruang kelas belajar," ucap dia.
Rumah dinas guru dan penjaga sekolah dimanfaatkan sebagai ruang kelas belajar murid kelas IV A, IV B dan kelas V.
Namun kondisi rumah dinas guru dan penjaga sekolah tersebut jelas dia, atap bocor dan plafon rusak, serta lantai kayu sudah keropos.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara sempat merencanakan pembangunan ruang kelas belajar permanen SD Negeri 026 pada 2007, namun terkendala permasalahan lahan.
Saat ini permasalahan lahan tersebut telah diselesaikan kata Muhammad Syariadi, diharapkan pemerintah kabupaten segera membangun ruang kelas belajar yang layak.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara harus memperhatikan kelayakan sarana prasarana pendidikan, sehingga guru dan peserta didik merasa nyaman dan aman saat melakukan aktivitas belajar mengajar.