Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal RI menyatakan dalam kurun waktu empat tahun ini jumlah daerah tertinggal terus berkurang berkat peningkatan alokasi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat pada APBN.
"Sebagai bentuk perhatian pemerintah (pusat) terhadap percepatan pembangunan daerah perbatasan, alokasi anggaran akan ditingkatkan setiap tahun," ujar Deputi Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian PDT RI, Dr Ir Suprayoga Hadi di Nunukan, Rabu.
Peningkatan alokasi anggaran ini, sambung dia, dilakukan baik pada pengembangan sektoral dari kementerian lembaga, dana alokasi khusus (DAK) untuk sarana prasarana perbatasan maupun bidang-bidang lainnya serta sumber dana yang berasal dari lembaga non pemerintah seperti dunia usaha dan swasta, koorporasi, program kemitraan bina lingkungan dengan BUMN dan lain-lainnya.
Suprayoga menerangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional 2010-2014, disebutkan wilayah-wilayah tertinggal dapat diatasi dengan peningkatan ekonomi, penurunan jumlah masyarakat miskin dan peningkatan kualitas manusia.
Pada 2010 pertumbuhan ekonomi berkisar 6,6 persen dapat ditingkatkan menjadi 7,1 persen pada 2014, begitu pula jumlah populasi penduduk miskin terus berkurang dari 18,8 persen 2010 menjadi 14,2 persen pada 2014.
Indikator lain yakni peningkatan kualitas manusia yang diukur dengan indeks pembangunan manusia (IPM) pada 2010 sebesar 67,7 persen menjadi 75,2 pada 2014.
Ia mengungkapkan substansi ini menjadi prioritas pengentasan daerah tertinggal sedikitnya 50 daerah tertinggal pada 2010.
Berdasarkan evaluasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2012, diprediksikan sebanyak 69 kabupaten yang masuk daerah tertinggal di Indonesia yang akan terlepas dari ketertinggalan. (*)
Kementerian PDT : Daerah Tertinggal Semakin Berkurang
Rabu, 4 September 2013 23:29 WIB
Sebagai bentuk perhatian pemerintah (pusat) terhadap percepatan pembangunan daerah perbatasan, alokasi anggaran akan ditingkatkan setiap tahun,"