Samarinda (ANTARA) - Sebanyak 26 calon anggota Resimen Mahasiswa Mulawarman Kalimantan Timur, mengikuti latihan dasar militer (latsarmil) selama 11 hari dengan instruktur dari Korem 091/Aji Surya Natakesuma Samarinda.
"Mereka yang akan mengikuti latsarmil ini agar menyerap ilmu dengan baik dan digunakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini mengingat setiap warga negara berhak atas bela negara dan pertahanan negara," kata Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi melalui rilis Penrem 091/ASN di Samarinda, Selasa.
Sebanyak 26 calon anggota Menwa tersebut memperoleh pelatihan dasar mulai 13 hingga 23 Juni.
Pada masa pelatihan 11 hari tersebut, Danrem meminta mereka serius berlatih dan mengikuti setiap instruksi dari instruktur.
Sebelum pelatihan, mereka ikut upacara pembukaan Latsarmil Menwa di Lapangan Bola Kompi Senapan B Yonif 611/Awang Long, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin (13/6), yang dipimpin Danrem 091/ASN.
Danrem menegaskan bahwa ancaman dalam hidup manusia selalu ada sehingga setiap individu harus selalu membentengi hidup dengan pendidikan bela negara dan cinta tanah air agar dalam kehidupan tidak tergoyahkan.
"Kita harus menjaga Negara Indonesia untuk selalu eksis dan dipandang di mata dunia. Mari kita mempertahankan negeri kita dan UUD NRI Tahun 1945 agar tidak disusupi oleh paham-paham radikal yang dapat pecah belah bangsa," katanya.
Danrem mengatakan bahwa membela negara tidak harus selalu dengan mengangkat senjata, tetapi bisa juga dengan cara lain, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, maupun membantu sesama yang dapat menambah kekuatan bangsa.
"Kita harus paham dan terus mengenang tentang sejarah bangsa kita yang kelam dan penuh tekanan dari bangsa lain, bagaimana susahnya pergolakan dalam merebut kemerdekaan. Peran generasi muda saat itu sangat penting dalam meraih kemerdekaan," katanya.
Dikatakan pula bahwa lahirnya Menwa tidak lepas dari sejarah kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga tongkat estafet perjuangan saat itu dimulai dari tentara pelajar, kemudian diserahkan kepada Menwa.
Untuk itu, dia mengajak generasi muda memperkukuh persatuan dan kesatuan, tidak terlena dalam kehidupan sehari hari. Dengan demikian, dalam pelatihan ini dapat dipetik maknanya untuk menjadi generasi yang tangguh dan menjadi Menwa sejati, seperti alumni sebelumnya.