Samarinda (ANTARA Kaltim) - Terbentuknya provinsi baru Kalimantan Utara (Kaltara) diyakini bisa menggembosi potensi kekuatan atlet berprestasi di Kalimantan Timur sebagai Provinsi induk.
Ketua Litbang KONI Kaltim Achmad Subhan di Samarinda, Selasa, mengakui bahwa beberapa atlet peraih medali di PON dan kejurnas Kalimantan Timur, merupakan atlet yang berdomisili di wilayah utara Kalimantan atau Kaltara.
"Sebut saja atlet panjat tebing M Sabri sebagai peraih dua emas PON 2012 Riau, merupakan atlet kota Nunukan yang saat ini tergabung di provinsi Kaltara, begitu juga dengan pacatur putri Chelsie Monica berdomisili di Bulungan yang menjadi ibukota Provinsi Kaltara," jelas Subhan.
Sejauh ini, lanjut Subhan, memang imbas dari penurunan prestasi Kaltim di even olahraga nasional belum terlihat secara nyata dengan sudah terbentuknya provinsi Kaltara, mengingat belum semua cabang olahraga sudah melakoni kejurnas.
"Tapi secara pelan-pelan akan mulai terlihat, seiring dengan penataan semua elemen yang tengah digarap oleh Provinsi Kaltara,"tutur Subhan.
Dengan ancaman tersebut, dikatakan Subhan sudah sepatutnya KONI Kaltim mulai melakukan langkah-langkah tepat untuk mengamankan aset atlet-atletnya.
Karena, menurut Subhan tidak bisa dipungkiri sejumlah atlet di Kalimantan Timur belum semuanya mendapatkan kesejahteraan sosial yang cukup, meskipun dia sudah berprestasi di nasional maupun Internasional.
"Yang menjadi kekhawatiran kita bila Provinsi Kaltara memberikan tawaran yang lebih menggiurkan kepada atlet, misalkan menjadikan PNS atau peluang kerja lainnya, hal ini bisa mendorong atlet kita berpindah domisili," papar Subhan.
Berdasarkan data yang ada di KONI Kaltim memang belum ada satupun atlet Kaltim yang berdomisili di wilayah Kaltara, mengajukan surat mutasi perpindahan dari provinsi induk Kalimantan Timur.
"Kabar terakhir pecatur Chelsie Monica pun masih ingin bertahan sebagai atlet Kaltim," tegas Subhan. (*)
