Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan selama masa kepemimpinan dirinya bersama Wakil Gubernur H Farid Wadjdy dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Kaltim terus melakukan pembangunan di berbagai sektor, termasuk sektor pariwisata yang merupakan sumber daya alam terbarukan.
"Kita telah mencanangkan Tahun Kunjungan Wisata di Kaltim pada 2012 ini. Festival seperti ini saya harap dapat memberikan manfaat besar kepada dunia dunia kepariwisataan Kaltim dan Indonesia. Kita juga memiliki Pesta Adat Erau di Tenggarong, Birau di Bulungan, Irau di Malinau, Festival Mahakam di Samarinda, atau Festival Dahau Sentawar di Kutai Barat. Semua itu jika dikemas dengan baik, dapat memajukan dunia pariwisata Kaltim," ujar Awang Faroek.
Hal ini dikemukakannya saat membuka secara resmi Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam Kaltim ke-7 dan Festival Zapin Internasional 2012, di Halaman Parkir GOR Serbaguna Stadion Madya Sempaja, Selasa (13/11) malam.
Awang menjelaskan sesuai strategi pembangunan ekonomi Kaltim yang melakukan pergeseran dari pembangunan berbasis unrenewable resources menjadi berbasis renewable resources, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam arah strategi pembangunan Kaltim ke depan. Perekonomian Kaltim diharapkan dapat tumbuh dengan baik dengan dukungan sektor kepariwisataan yang memiliki prospek cukup baik.
"Pemprov telah menempatkan destinasi wisata di Kaltim, dengan ecotourism sebagai wisata andalan. Kita punya Taman Nasional Kayan Mentarang di Malinau, Pulau Derawan di Berau, Hutan Lindung Wehea di Kutim, Pegunungan Karst di Berau dan Kutim, Taman Anggrek Kersik Luwai di Kubar dan Botanical Garden di Samarinda," jelasnya.
Kepada ribuan masyarakat Kaltim yang hadir dalam acara pembukaan tersebut, Awang Faroek berpesan agar di era globalisasi saat ini, secara bersamaan muncul peluang, tantangan dan ancaman terhadap kebudayaan bangsa Indonesia. Untuk itu, khusus kepada generasi muda hendaknya dapat menangkal budaya-budaya asing yang bersifat negatif dengan melakukan filterisasi secara baik.
"Budaya asing tidak semuanya kita terima, namun harus kita saring untuk diambil hal-hal yang positif. Kita juga harus terus berusaha menjaga dan melestarikan budaya dan kearifan lokal, dan mempromosikannya ke dunia internasional," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, HM Aswin, melaporkan Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam Kaltim 2012 berlangsung selama tiga hari, yakni pada 13-15 Nopember, yang dipusatkan di Komplek Stadion Madya Sempaja. Ajang tahunan ini diikuti tiga provinsi di wilayah Kalimantan, 14 kabupaten/kota se Kaltim, Duta Besar Negara Malaysia, serta tokoh, pelaku seni dan budayawan Kaltim.
Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam Kaltim 2012 kali ini diisi berbagai bentuk kegiatan seperti parade/pawai budaya, lomba tari dan musik kreasi daerah, lomba masakan tradisional, lomba olahraga tradisional, pameran pembinaan dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata di Kaltim.
Acara pembukaan Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam Kaltim 2012 ini juga dihadiri Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan dimeriahkan oleh penampilan grup band ternama, Slank. (Humas Pemprov Kaltim/her/adv).