Balikpapan (ANTARA) - Bazar buku Big Bad Wolf (BBW) masih menyisakan sehari lagi. Bazar buku dengan potongan harga hingga 90 persen itu berlangsung di toko daring Tokopedia sejak 1 Februari lalu.
“Sampai Kamis 4 Februari,” kata Humas BBW Virgia Brilly, Rabu.
Sejak wabah COVID-19 sampai juga ke Indonesia di awal tahun 2020, Big Bad Wolf pun pindah ke toko daring. Semula bazar berlangsung di ruangan yang luas seperti atrium mal atau gedung olahraga yang lapang dengan ratusan ribu buku terpajang di meja pameran.
“Saat di Balikpapan 2019, di Gedung Dome itu, terjual lebih 2 juta eksemplar buku,” kata Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia Hadriani Uli TI Silalahi.
“Sekarang meski wabah COVID-19 masih berlangsung dan bazar berlangsung secara daring, misi kami mencerdaskan bangsa dengan menyediakan buku murah berkualitas tetap jalan,” lanjut Uli.
Potongan harga besar-besaran juga tetap berlaku. Harga buku didiskon dari 50 persen hingga 90 persen. Kemudian yang melakukan pembayaran dengan fasilitas dari BCA masih mendapatkan diskon lagi 10 persen.
“Yaitu yang total beli bukunya senilai Rp1 juta. Buat yang belanja bukunya Rp200 ribu lebih diskonnya 5 persen,” katanya.
Pejabat Tokopedia Jessica Stephanie Jap menambahkan, di masa wabah yang memaksa orang lebih banyak tinggal di rumah seperti saat ini, terjadi peningkatan pembelian buku lewat Tokopedia.
“Naik hingga 2,5 kali lipat dari masa sebelum wabah,” ungkapnya.
Kenaikan itu juga diyakini disebabkan inisiatif para penyedia buku seperti Big Bad Wolf.
“Kerja sama eksklusif dengan Big Bad Wolf ini sejalan dengan komitmen kami untuk mmeningkatkan literasi dan pendidikan masyarakat secara umum, dengan memudahkan mendapatkan buku lewat teknologi daring Tokopedia,” jelas Jap.
Bazar buku Big Bad Wolf berlangsung 3 kali dalam setahun. Di masa sebelum wabah, bazar biasa berpindah-pindah kota untuk meratakan kesempatan pengalaman kemudahan membeli buku berkualitas dengan murah.
Separuh lebih buku-buku yang dijual di Big Bad Wolf adalah buku-buku berbahasa Inggris dalam semua kategori dan jenis buku. Buku-buku anak selalu diserbu sehingga pemandangan lazim di masa bazar berlangsung offline seorang ibu mendorong troli berisi penuh buku dengan diikuti anaknya yang juga memegang buku.