Balikpapan (ANTARA) - Pertamina memperketat penerapan protokol kesehatan di berbagai kantor dan lingkungan kerja di proyek kilang Balikpapan pelaksanaan Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk peningkatan kapasitas kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
Pengetatan prokes tersebut menyusul komunikasi Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dengan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, Rabu, terkait penyebaran wabah COVID-19 di kalangan pekerja migas.
Menurut Direktur Utama KPB Narendra Widjajanto, sebanyak dua per tiga karyawan yang bertugas di kantor, terutama di bagian administrasi, kini bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Aturan mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak berkerumun, lebih ditegaskan lagi.
Juga ada penelusuran (tracing) riwayat perjalanan dan penegakan disiplin dan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan tersebut.
Untuk pengelolaan paparan, PT KPB telah melakukan koordinasi Contact Tracing-Reporting dan penanganan kasus terkonfirmasi positif, percepatan testing COVID-19 untuk menyegerakan tindakan, penambahan fasilitas safehouse untuk karantina dan isolasi mandiri.
"Bahkan kami sedang mengkampanyekan dan menjalankan gerakan donor plasma konvalesen Pertamina untuk Indonesia,” kata Widjajanto.
Direktur Pengembangan PT KPB Djoko Koen Soewito menambahkan, bahwa pihaknya akan mengupayakan alat pendeteksi dini COVID-19 yang hasilnya bisa lebih cepat didapatkan seperti Gen-nose dari UGM.
“Kecepatan deteksi ini sangat kami butuhkan untuk kelancaran pengerjaan proyek RDMP,” kata Koen.
PT KPB adalah perusahaan yang mengerjakan proyek peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan dari saat ini 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Dengan proyek yang sedang memasuki tahap pembangunan fisik besar-besaran, KPB mengerahkan ribuan orang di lokasi kerja di Karang Anyar, di bagian barat Kilang.
“Sejak wabah COVID-19 menyebar, PT KPB telah membentuk Satuan Tugas Penanganan COVID-19 internal yang bertanggung jawab langsung kepada General Manager,” kata Koen.
Selain langkah-langkah tersebut, sepanjang 2020 Pertamina juga menyalurkan berbagai bantuan untuk masyarakat untuk melawan COVID-19, mulai dari bantuan alat kesehatan, penyemprotan disinfektan, hingga bahan makanan, dengan nilai seluruhnya lebih dari Rp1,4 miliar.
Beragam bantuan telah disalurkan antara lain berupa sembako, bantuan alat kesehatan, penyemprotan desinfektan dengan total donasi mencapai lebih dari Rp 1,9 miliar.