Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Malam takbiran menyambut Idul Fitri 1433 Hijriah di Samarinda, pada Sabtu malam tetap diwarnai aksi konvoi keliling kota.
Dari pantauan hingga Minggu 19/8) dini hari, ribuan warga terlihat memenuhi sejumlah ruas jalan di Samarinda sejak Sabtu petang.
Meski sebelumnya sudah ada larangan dari Pemerintah Kota Samarinda, terkait larangan menggelar konvoi kendaraan pada malam takbiran, sejumlah kendaraan terlihat tetap melaksanakan pawai berkeliling kota sambil mengumandangkan takbir.
Bahkan sejumlah kendaraan terlihat memasang alat pengeras suara sambil memutar musik dengan irama yang terdengar kontras dengan suasana malam takbiran.
Sementara itu ribuan warga juga terlihat mengikuti malam takbiran yang dipusatkan di halaman Masjid "Islamic Center".
Suasana sedikit berbeda ketika ratusan warga yang berada di depan "Islamic Center" membunyikan petasan dan kembang api di tengah takbir yang dikumandangkan dari halaman masjid termegah di Indonesia bagian timur itu.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang hadir bersama Wakil Wali Kota Nusyirwan Ismail terus mengajak warga agar melaksanakan takbiran dengan tertib dan terpusat di Masjid "Islamic Center".
"Kami mengajak warga Samarinda agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban serta kekhusyukan malam takbiran ini dengan tidak melakukan konvoi, karena dapat membahayakan jiwa serta mengganggu suasana kegembiraan warga.
"Pelaksanaan konvoi biasanya banyak dilakukan dengan hura-hura bahkan tidak mencerminkan budaya Islam itu sendiri," kata Syaharie Jaang.
Di Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Kantor Gubernur Kaltim hingga sepanjang Pasar Pagi, ribuan warga juga terlihat memadati kawasan ini.
Suara petasan disertai kembang api terus terdengar di tengah hiruk-pikuk ratusan kendaraan yang melintasi di jalan itu.
Di beberapa kawasan polisi terlihat menurunkan paksa beberapa peserta takbir keliling yang berdiri di atas kendaraan sambil berjoget serta warga yang tidak mengenakan pakaian.
"Malam takbiran kali ini memang sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Walaupun tetap padat dan sejumlah jalan macet, namun pada tahun lalu suasananya tidak seramai tahun-tahun sebelumnya," kata Ramli, warga Samarinda.
Ia juga mengatakan, malam takbiran tahun ini tidak terlihat adanya kendaraan yang dihiasi, justru dipenuhi pengeras suara. Ironisnya, banyak kendaraan yang memutar musik dangdut dan disco sehingga seuasana seperti itu jelas merusak nuansa malam takbiran," kata Ramli.
Letusan petasan dan kembang api hingga Minggu dini hari masih terdengar di sejumlah sudut Kota Samarinda.