Samarinda, (ANTARA News Kaltim)- Dishub Kaltim menerjunkan 10 kapal ferry penyeberangan di Karingaau untuk menghadapi lebaran dan pascalebaran 1433 Hijriyah yang diestimasikan terjadi kenaikan penumpang antara 15 hingga 20 persen ketimbang lebaran tahun sebelumnya.
"Pada tiga hari sebelum lebaraan (H-3) hingga lima hari setelah lebaran (H+5), 10 kapal ferry yang ada di Pelabuhan Penyeberangan Karingau, Balikpapan kami operasikan semua," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kaltim H Zairin Zain di Samarinda, Rabu.
Saat ini, lanjut Zairin yang didampingi Kepala Bidang Perhubungan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Murjani, pihaknya sudah menambah dua ferry untuk mempercepat arus penyeberangan agar tidak terjadi antrean panjang, sehingga ferry yang dulunya ada delapan unit di Kariangau, kini sudah ada 10 unit.
Sebelumnya, dari delapan unit ferry yang ada, dilakukan pola 6:2, yakni enam kapal beroperasi dan dua lainnya bersiaga untuk menunggu giliran. Masing-masing kapal hanya memiliki waktu bersandar untuk menurunkan dan menaikkan penumpang selama 30 menit.
Namun saat Ramadhan atau setelah adanya tambahan dua unit ferry, maka dilakukan pola 8:2, yakni delapan kapal beroperasi guna mengambil penumpang di Balikpapan untuk diturunkan di Penajam Paser Utara (PPU) atau sebaliknya, sedangkan dua unit kapal lainnya menunggu giliran.
Sedangkan mulai H-3 hingga H+5 semua kapal ferry yang ada dioperasikan, Hal ini dilakukan guna menghindari antrean. Sistem ini juga untuk memberikan pelAyanan kepada para pemudik agar tidak terlalu lama menunggu giliran naik ferry.
Di Pelabuhan Karingau dan Penajam, lanjutnya, juga telah disediakan Posko Pemudik. Di antara fungsi posko ini adalah sebagai tempat istirahat bagi pemudik jika terjadi antrean kendaraan.
Mengenai harga tiket, ia mengatakan tidak ada kenaikan harga tiket untuk ferry. Jika ada penumpang yang membeli dengan harga tiket yang mengalami kenaikan dibanding bulan-bulan sebelumnya, diharapkan penumpang tersebut melapor ke Dinas Perhubungan atau petugas terdekat agar segera dapat diambil tindakan.(*)