Samarinda (ANTARA) - Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak menjelaskan permintaan pasien COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri tetap harus memenuhi prosedur.
"Bisa dipastikan bagi isolasi mandiri, maka lingkungan harus kondusif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Andi Muhammad Ishak saat video conference Perkembangan Covid-19 di Kaltim, Minggu (2/8).
Menurut dia, memastikan situasi dan kondisi lingkungan orang yang menjalani isolasi mandiri sudah diketahui. Selain menjaga keamanan warga sekitar juga orang itu sendiri.
Selain itu, perlu ada persetujuan dan pemahaman aparat setempat, terutama pihak berwenang serta tim medis guna memudahkan monitoring dan pemantauan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini, memahami alasan seseorang menjalani isolasi mandiri di rumah, khususnya guna memenuhi kebutuhan fisik, medis, kondisi mental dan psikis orang itu sendiri.
Kalau harus di pusat karantina, selain keterbatasan fasilitas juga kerawanan berkumpul dari pasien lainnya.
"Terpenting, orang yang menjalani isolasi mandiri harus pro aktif berkomunikasi dengan tim medis yang selalu memantau kondisi dan perkembangan medisnya setiap hari," ungkap Andi Ishak.
Selama menjalani isolasi mandiri, tambahnya, orang ini harus konsisten melaksanakan pembatasan diri terhadap lingkungan termasuk keluarga dalam rumah itu sendiri.
"Selain tidak membaur dengan keluarga dalam rumah dan berinteraksi dengan orang banyak. Konsisten mentaati aturan selama isolasi mandiri. Bahkan, jangan menerima tamu walaupun keluarga yang ingin membesuk," ungkapnya.
Diketahui tiga aktivis lingkungan di Samarinda, Kalimantan Timur dievakuasi paksa di Kantor Walhi Kaltim, Jalan Harva, Samarinda, Jumat (31/7).
Ketiganya yakni Direktur Wahana Lingkungan Hidup ( WALHI) Kalimantan Timur, Yohana Tiko dan dua pengacara di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda, yakni Fathul Huda Wiyshadi dan Bernand Marbun.dijemput oleh petugas lantaran diduga positif virus corona atau COVID-19 oleh Satgas Covid-19 Samarinda.
Ketiganya sempat mengajukan untuk melakukan isolasi mandiri, sebelum dibawa oleh petugas ke RSUD Moeis Samarinda.