Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Nunukan Kalimantan Timur, Azwar SH, di Nunukan, Senin, meminta kepada Polres Nunukan serius mengungkap pelaku kasus pelemparan bom molotov ke rumah dinasnya.
Sebab jika tidak diungkap dan kasusnya dibiarkan mengambang dapat menimbulkan ketidaktentraman bagi masyarakat lainnya.
Azwar menegaskan pelemparan bom molotov ke rumah dinasnya di Jalan Pembangunan Kabupaten Nunukan beberapa bulan lalu itu merupakan tindakan teror.
Alasannya tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok tersebut dapat menimbulkan ketidaktenangan masyarakat umum.
"Tindakan pelemparan bom molotov ke mess Kejari itu sudah tergolong teror," kata Azwar.
Ia menanggapi belum adanya pelaku yang berhasil diamankan aparat kepolisian kemungkinan karena pertimbangan keamanan.
Agar tidak menimbulkan ketidaktenangan di kalangan masyarakat lainnya, maka polisi harus segera mengungkap pelakunya siapapun orangnya.
"Kalau dibiarkan pelakunya berkeliaran, dikhawatirkan akan melakukan hal yang sama kepada orang lain dengan alasan tidak ditangkap juga," ujar Azwar.
Selaku korban, Kajari Nunukan sangat mengharapkan keseriusan aparat kepolisian mengungkap pelakunya.
Ia menceritakan, pada malam kejadian seandainya tidak cepat terlihat oleh pegawai Kejari Nunukan lainnya yang menginap di mess tersebut mungkin api yang disebabkan oleh bom molotov dapat menghanguskan mess bersama kendaraan dinas.
"Ban mobil dinas sudah sempat terbakar akibat bensin yang terpercik dari bom molotov itu. Dan tanaman bunga dekat jendela mess sudah hangus," katanya. (*)