Jakarta (ANTARA) - Ragam peristiwa di wilayah Jakarta terjadi pada Sabtu (25/7) disiarkan ANTARA dan masih layak dibaca kembali untuk informasi akhir pekan ini.
1. Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 393 kasus pada Sabtu
Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta menyampaikan kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Sabtu (25/7) sebanyak 18.623 kasus atau mengalami peningkatan 393 kasus dibanding hari sebelumnya sebanyak 18.230 kasus.
Berdasarkan data yang diterima di Jakarta, penambahan kasus di Jakarta sebanyak 393 pada Sabtu ini, lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan pada Jumat (24/7) sebanyak 279 kasus, penambahan pada Rabu (22/7) sebanyak 382 kasus, penambahan pada Senin (20/7) sebanyak 361 kasus, penambahan kasus pada Minggu (19/7) sebanyak 312 kasus, penambahan kasus pada Sabtu (18/7) sebanyak 331 kasus.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Anies: Perkantoran dan komunitas warga rawan penyebaran COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan perkantoran dan komunitas warga menjadi lokasi rawan untuk penyebaran virus SAR-CoV-2 (COVID-19) di Ibu Kota untuk itu masyarakat diminta waspada ketika berada di lokasi-lokasi tersebut..
"Dari temuan kita dengan testing, aktivitas di perkantoran dan komunitas warga jadi salah satu tempat yang paling rawan penyebaran," kata Anies dalam video yang disiarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Sabtu.
Berita selengkapnya bisa dilihat di sini.
3. Tingkat positif kasus COVID-19 Jakarta masih di bawah rerata nasional
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui ada penambahan tingkat positif (positivity rate)kasus COVID-19 di Ibu Kota, namun angkanya masih di bawah rerata nasional.
"Angka positive rates kita (Jakarta) adalah 5,2 persen, ini di bawah angka rerata nasional sebesar 12,3 persen," kata Anies dalam rekaman video yang disiarkan Pemprov DKI Jakarta, Sabtu.
Berita selengkapnya bisa dilihat di sini.
4. Polisi simpulkan editor Metro TV meninggal akibat bunuh diri
Jakarta (ANTARA) - Penyidik Direkrorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa diduga kuat editor Metro TV, Yodi Prabowo meninggal dunia akibat bunuh diri dengan menusuk dirinya sendiri dengan menggunakan pisau.
"Dari beberapa faktor, penjelasan, keterangan ahli keterangan saksi, olah TKP (tempat kejadian perkara), keterangan yang lain dan bukti petunjuk yang lain maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di Mako Polda Metro Jaya, Sabtu.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
5. Editor Metro TV tewas dengan pisau yang dibelinya sendiri
Jakarta (ANTARA) - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebut Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga kuat meninggal dunia akibat menusuk dirinya dengan pisau yang dibelinya sendiri.
"Pisau adalah alat yang diduga kuat untuk melukai. Dari mana datangnya pisau ini? Bukti pendukung CCTV toko perkakas di Rempoa. Pisau tersebut memiliki merek khas khusus, penyidik kemudian melakukan penelusuran, yang menjual hanya toko itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di Mako Polda Metro Jaya, Sabtu.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Penambahan kasus COVID-19 hingga kasus editor Metro TV
Minggu, 26 Juli 2020 11:25 WIB