Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Camat Derawan Zulfikar menyatakan pihaknya terus membenahi Desa Pulau Derawan yang ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Menteri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif Mari Elka Pangestu beberapa waktu lalu.
"Selain dicanangkan sebagai Desa Wisata, juga masuk 15 destinasi wisata nasional yang dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi," kata Camat Zulfikar di Tanjung Redeb, Kamis.
Sebagai langkah awal, kata Zulfikar, dirinya akan mengajak masyarakat di Pulau Derawan untuk berbenah serta mempertahankan simbol sebagai daerah wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri.
"Saya juga akan mengajak masyarakat di sini (Pulau Derawan) untuk menjaga kebersihan seperti dicanangkan ibu menteri (Mari Elka Pangestu)," kata Zulfikar.
Tak hanya itu, Pulau Derawan yang merupakan salah satu obyek wisata andalan Berau, juga harus mempunyai suvenir khas yang dapat dibawa sebagai buah tangan oleh wisatawan.
Karena itu, kata Zulfikar, dirinya akan meningkatkan kerajinan rumah tangga warga Pulau Derawan. "Kami juga akan membuat peraturan kampung (Perkam)," ujarnya.
Di Perkam itu nantinya tidak hanya mengatur soal kebersihan serta sanksi-sanksi, tetapi menurut Zulfikar, di Perkam pun akan memuat peraturan untuk wisatawan yang berkunjung ke Pulau Derawan.
Ia juga mengaku sedang mewacanakan program air minum untuk wisatawan. Jika program itu terealisasi, kata dia, air minum untuk wisatawan ditempatkan di beberapa titik yang mudah dijangkau.
Wisawatan tidak lagi harus membeli air kemasan di warung-warung atau toko di pulau itu berulang-ulang. Tapi cukup membeli air minum yang telah disediakan. Itu salah satu upaya pihaknya menekan volume sampah di Pulau Derawan.
Ditegaskan Zulfikar, program air minum untuk wisatawan itu tidak akan berpengaruh terhadap usaha warga. Sebab, untuk menjual air minum tersebut akan melibatkan warga setempat.
"Masyarakat di sini (Pulau Derawan) yang mengelolanya," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Berau Haji Saga menambahkan, dengan ditetapkannya Pulau Derawan dan Pulau Maratua sebagai Desa Wisata, Dinas Pariwisata Berau harus segera menyusun program.
"Kalau anggaran kami dukung," ujar pria yang juga berasal dari Pulau Derawan itu. Meskipun saat ini pemerintah daerah telah melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat dalam pengelolaan objek wisata, Saga mengingatkan agar cara seperti itu harus terus dilakukan.
Ia juga meminta Dinas Pariwisata untuk memberi pengetahuan ke masyarakat, seperti bagaimana mengelola penginapan yang baik dan ramah terhadap wisatawan.
Pasalnya, kata dia, hal-hal seperti itu ikut memengaruhi keinginan wisatawan berkunjung ke Pulau Derawan untuk kesekian kalinya.
Saga juga mengingatkan Dinas Pariwisata untuk mendukung masalah pengelolaan sampah,karena selama ini ia melihat sampah-sampah rumah tangga atau sampah di Pulau Derawan hanya sekadar dikumpulkan.
"Kami berharap Dinas Pariwisata punya program pengelolaan sampah," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan itu. (*)