Samarinda (ANTARA) - Maskapai penerbangan Susi Air mulai membuka rute penerbangan bersubsidi di sejumlah wilayah pedalaman di Provinsi Kalimantan Timur melalui Bandara APT Pronoto, Samarinda.
Maskai penerbangan Indonesia yang dioperasikan PT ASI Pujiastuti Aviation tersebut bakal melayani lima rute penerbangan yakni Samarinda - Long Apung, Samarinda–Datah Dawai, Samarinda – Muara Wahau, Samarinda–Maratua, dan Datah Dawai–Melak.
Penerbangan perdana Susi Air Subsidi Angkutan Udara Perintis Penumpang diresmikan di Bandara APT Pranoto, Samarinda, Kamis.
"Hari ini Susi Air membuka rute penerbangan bersubsidi dari Samarinda – Long Apung, Samarinda – Datah Dawai, Samarinda – Muara Wahau, Samarinda – Maratua, dan Datah Dawai – Melak,” urai Direktur Angkutan Udara, Ditjen Perhubungan Udara Maria Kristi di APT Pranoto.
Maria Kristi menambahkan lima rute yang telah diresmikan tersebut masih dimungkinkan akan ditambah lagi, apabila ada usulan dari masyarakat melalui pemerintah daerah.
“Kalau memang memungkinkan bisa jadi bakal ditambah, kami menyesuaikan aturan yang ada, gak semua harus dituruti, karena ada peraturan perundangan yang memfilter hal tersebut,” ungkapnya.
Walau bersubsidi, penerbangan di lima rute ini tidak membatasi kalangan manapun, masyarakat luas bisa menikmati fasilitas dari pemerintah tersebut.
Penerbangan bersubsidi ini hanya berbayar 30 persen dari tarif yang telah di tentukan.
“Tidak berbatas, namun kami akan menganalisa, berharapnya terus dapat subsidi ke depannya. Anggaran subsidi ini dari APBN sebesar Rp19 miliar lebih,” terangnya.
Ditegaskannya bahwa maskapai kelima rute ini bukan hanya Susi Air, karena dalam bentuk lelang dan akan terus berganti kedepannya sesuai pemenang lelang.
“Untuk sekarang hanya Susi Air, kedepannya bisa diganti dengan maskapai lain,” tegasnya.
Sementara Asisten II Pemprov Kaltim Abu Helmi mengatakan bahwa untuk rute selanjutnya akan diusulkan kepada pemerintah pusat.
"Kami pemerintah provinsi, terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal membantu biaya atau anggaran subsidi penumpang, barang dan sebagainya,” kata Abu Helmi.
Pemerintah provinsi dan pusat terus berupaya, untuk berusaha melayani masyarakat di daerah tertinggal, terluar dan terpencil.