Sangatta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) di Kabupaten Kutai Timur, telah membuka sektor usaha retail berkonsep modern seperti mini market yakni Mart Sanggatta Utara.
Mart Sangatta Utara tersebut, telah resmi beroperasi untuk melayani perekonomian di Ibu Kota Kutai Timur (Kutim), pada Kamis (26/9).
Staf Ahli Bupati Kutai Timur Syahrir, mewakili Bupati Kutai Timur Ismunandar meresmikan Mart Sangatta Utara di Jalan IA Moeis Poros Sangatta Bontang Nomor 40, Dusun Singa Karti, Kecamatan Sangatta Utara.
Syahrir secara simbolis memotong pita tanda beroperasinya BUMDes berukuran sekitar 15 x 7 meter itu. Didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Suwandi, Direktur BUMDes Sangatta Utara Rifandi, Kepala Unit BUMDes Sangatta Utara Burhanuddin, perwakilan kecamatan, hingga PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Syahrir berharap dibukanya BUMDes bisa memberikan kontribusi positif dalam roda perekonomian khususnya Sangatta Utara.
“Saya apresiasi tinggi BUMDes Sangatta Utara ini sudah direncanakan dengan matang dan akhirnya berdiri. Terima kasih kinerja SDM dari BUMdes yang telah mempersiapkan segalanya. Saya harap keberadaan retail ini bisa membina masyarakat dalam bidang usaha sekaligus menggenjot perputaran ekonomi lebih maju dan berkembang,” katanya.
Senada, Kepala DPMD Suwandi mengutarakan ini retail pertama kali yang ada di Kutim dan dikembangkan secara profesional.
“Tentunya ini menjadi kebangaan dan sebagai terobosan Sangatta Utara menjadi basis ataupun icon retail modern. Masyakarat harus mendukung keberadaan retail ini dan juga diharapkan dari penyertaan modal dana desa (DD) yang digunakan dalam pembangunan retail ini berfungsi karena amanah. Saya harapkan ini menjadi contoh BUMDes lain keberadaan BUMDes Sangatta Utara jadi leading sektor, tidak harus belajar keluar cukup di Sangatta Utara,” ujarnya.
Suwandi menambahkan pengelolaan BUMdes ini juga harus transparan dalam hal administrasi dan jangan lupakan menggencarkan promosi ke luar.
“Saya harapkan itu menjadi strategi jitu yang akan dijalankan BUMdes ini. Disisi lain, saya juga mengingatkan untuk pengelola retail ini kompak dan tidak mengendepankan ego ini usaha pribadi. Semua milik bersama. Selanjutnya konsumen yang bertandang ke retail ini tidak boleh hutang, langsung bayar karena jika keterusan akan menggerogoti keuangan BUMdes itu sendiri. Hasilnya BUMdes bisa jalan menjadi penyangga ekonomi Kutim,” katanya.
Sementara itu Direktur BUMDes Sangatta Utara Rifandi melaporkan usaha retail ini dibangun dengan kucuran dana desa sebesar Rp 200 Juta dan ada bantuan operasional CSR dari PT KPC. Pemilihan lokasi juga dinilai tepat karena berada di jalur strategis Jalan Poros Sangatta Bontang.
“Kami sengaja memilih lokasi ini karena menjadi lalu lalang lintasan pendatang ataupun pengunjung dari luar kota yang ingin ke Sangatta, ini pintu gerbang Kutim. Kami harapkan juga adanya retail ini, para pelaku usaha UMKM bisa menitipkan barang dagangannya. Silahkan saja dimasukkan kedalam retail, jika ada kemasan yang menarik. Kita lakukan kerja sama memajukan perputaran ekonomi tanpa berbelit-belit,” katanya.