Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Fauzi Bachtar terpilih kembali menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Timur periode 2012-2017 dalam Musyawarah Provinsi (Muprov) V di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Muprov tersebut berakhir Minggu (25/3) malam setelah berlangsung sejak Jumat (23/2). Sebelumnya, Fauzi adalah Ketua Umum Kadin periode 2007-2012.
Suasana pemilihan berakhir dengan dramatis. Calon-calon ketua umum lainnya berurutan mengundurkan diri begitu pemilihan akan dimulai. Dimulai dari H Syahrun HS, pengusaha senior, kemudian Andi Jam, dan Ferry Usman. Semuanya menyerahkan suara kepada Fauzi Bachtar.
"Saya sangat berterimakasih sehingga pemilihan akhirnya berlangsung aklamasi," kata Fauzi, sesaat sebelum menemui Anindya Bakrie, utusan Kadin Indonesia.
Fauzi menegaskan dirinya akan melanjutkan program pemberdayaan pengusaha lokal agar bisa bersaing dengan badan-badan usaha milik negara di berbagai bidang usaha yang banyak menggarap proyek di Kalimantan Timur.
"Seperti diminta Pak Gubernur agar pengusaha Kaltim lebih berperan dalam pembangunan dan proyek-proyek di Kaltim sendiri. Salah satu jalan keluarnya adalah kami akan membentuk holding company untuk satu unit usaha tertentu. Para pengusaha jasa konstruksi, misalnya, akan bergabung membuat satu perusahaan. Dengan bersama-sama tentu kita memiliki sumber daya untuk menangani proyek-proyek yang besar," papar Fauzi.
Kendati demikian, Fauzi mengakui perlu strategi khusus dalam menyatukan para pemilik modal yang juga menjadi anggota Kadin Kaltim. Dia mengatakan perlu mengurangi ego pribadi agar misi memberdayakan pengusaha lokal bisa berhasil.
Dalam acara penutupan, hadir Wakil Ketua Kadin Pusat Bidang Organisasi, Keanggotaan, Pemberdayaan Daerah dan Tata Kelola Perusahaan (OKP-TKP) Anindya Bakrie.
Fauzi Bachtar adalah putra pengusaha H Achmad Bachtar yang berasal dari Long Iram, satu kecamatan di hulu Sungai Mahakam. Fauzi awalnya dikenal sebagai pengusaha jasa konstruksi. Dalam masa booming batubara sekarang, ia juga menjadi pengusaha tambang. Salah satu konsesinya ada di Loa Kulu, Kutai Kartanegara. (*)