Balikpapan (ANTARA) - Persiba Balikpapan belum beruntung di Manado. Bermain di Stadion Klabat, dua kali gawang Beruang Madu dibobol Bogor FC Sulut United, tim Liga 2 yang menumpang main di stadion itu.
Dua gol Bogor FC masing-masing dicetak Sahar Tehupelasury di menit ke-16 dan kemudian oleh Novianto di menit ke-55 untuk skor akhir 2-0.
Menurut Pelatih Persiba Salahuddin, tuan rumah memasang strategi yang mengejutkannya dengan bermain bertahan. Lazimnya tuan rumah bermain agresif untuk memastikan bisa membuat gol secepat dan sebanyak-banyaknya.
“Dan mereka berhasil memanfaatkan kelengahan kita,” kata Salahuddin usai pertandingan. Kelengahan itu terjadi saat transisi. Beruang Madu yang naik menyerang tercecer saat serangan balik lawan.
“Ini segera kita evaluasi,” kata pelatih yang membawa Barito Putra kembali ke Liga Super Indonesia, liga sepakbola tertinggi Tanah Air saat itu.
Saat menghadapi Bogor FC, Salahuddin juga merotasi pemain. Di lini tengah ia menurunkan Muhammad Said dan Fadil Redian. Saat di Pasuruan untuk menghadapi Persewar, dipasang Andre Dio dan Stevanus Bungaran.
Andre Dio adalah satu faktor kunci permainan yang membuat Persiba menekuk Persis Solo di Stadion Batakan pekan lalu.
“Itu juga akan jadi bagian yang kita evaluasi,” tambah Salahuddin.
Di sisi lain, menurutnya, rotasi adalah bagian dari strategi juga. Menghadapi jadwal pertandingan yang padat, rotasi adalah pilihan dan jawaban. Risiko dari pilihan itu adalah pemain cedera, atau permainan yang tidak maksimal yang terjadi pada Persiba di Klabat itu.
Hasil di Manado menempatkan Persiba di posisi kelima klasemen sementara. Meskipun ada 5 klub dengan nilai sama 4, Persiba unggul produktivitas dan selisih gol. Hanya Beruang Madu yang selisih golnya tidak negatif, dengan memasukkan 4 gol, meskipun juga kebobolan 4 gol juga.
“Sekarang kita fokus ke pertandingan berikutnya lawan Persatu Tuban,” tegas Salahuddin. Pertandingan itu akan digelar di Stadion Batakan pada Minggu 14 Juli mendatang.