Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, masih membuka penawaran kepada perusahaan yang mampu merobohkan tiang pylon dan mengangkat kerangka jembatan ambruk di dasar Sungai Mahakam.
"Kami menawarkan kepada siapa saja yang punya alat lengkap yang bisa merobohkan tiang pylon jembatan serta mengangkat semua puing-puing yang berada di dasar Sungai Mahakam," ungkap Wakil Bupati Kutai Kartanegara, M. Ghufron, Minggu.
Sebelumnya, Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengatakan, sebuah perusahaan dari Surabaya, Jawa Timur telah menyampaikan panawaran untuk membersihkan semua kerangka jembatan, termasuk meledakkan dan atau merobohkan tiang pylon jembatan, mengangkat kerangka jembatan serta mengevakuasi bangkai mobil dari dasar Sungai Mahakam.
"Sampai saat ini belum ada kesepakatan dan Bupati Kutai Kartanegara masih memberi kesempatakan kepada perusahaan yang sanggup membersihkan puing-puing Jembatan Kartanegara itu," katanya.
"Jadi, kami memberi kesempatan kepada semua perusahaan yang memiliki alat dan mampu membersihkan Jembatan Kartanegara yang ambruk. Silahkan melakukan penawaran dan dari hasil presentasi itu akan dipilih oleh bupati," ungkap Ghufron.
Pemerintah Kuta Kartanegara juga lanjut dia mempersilahkan perusahaan asing untuk ikut melakukan penawaran.
"Jika ada perusahaan luar negeri yang ingin melakukan penawaran sepanjang anggaran yang diajukan sesuai dengan kemampuan pemerintah silahkan saja," kata Ghufron.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kata Ghufron bertekad membersihkan semua puing-puing jembatan yang ambruk tersebut.
"Bisa saja tiang pylon itu dijadikan sebagai objek wisata atau semacam monumen tetapi kami tidak ingin nantinya roboh kembali dan jatuh korban baru. Jadi, Pemerintah Kabupaen Kutai Kartanegara tetap bertekad membersihkan seluruh sisa jembatan baik yang ada di sungai maupun yang di darat," ungkap Ghufron. Wakil Bupati Kutai Kartanegara itu juga menyetujui jika tiang baja jembatan tersebut dijual kemudian hasilnya dimasukkan ke kas daerah.
"Kerangka jembatan yang terbuat dari baja itu sudah tidak bisa lagi digunakan sehingga tidak ada salahnya kalauu ada yang mamu membeli kemudian hasilnya masuk ke kas daerah," katanya.
Pada Jumat (9/12) Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengatakan, kerangka jembatan itu dapat menjadi sumber dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
"Jika bisa diangkat besi jembatan itu juga kami akan mempertimbangkan untuk dilelang sebab menurut informasi harganya Rp3.000 per kilogram sehingga jika dikalikan 1. 600 ton maka nilainya mencapai Rp4,5 miliar dan dana itu bisa masuk ke kas daerah," katanya.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kata Rita Widyasari, juga mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan tiang pylon Jembatan Kartanegara.
"Jika ada kontraktor yang bisa membuat kokoh tiang pylon jembatan itu kami juga mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan karena saya berencana akan memasang lampu-lampu jembatan seperti saat jembatan tersebut masih ada untuk menghilangkan kesan angker dan trauma masyarakat. Selama ini, keindahan Kota Tenggarong terkenal dengan keindahan lampu-lampu Jembatan Kartanegara," kata Rita Widyasari. (*)