Penajam (Antaranews Kaltim) - Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, gagal meraih Piala Adipura Buana 2018 karena kalah bersaing dengan kabupaten dan kota lainnya di Indonesia.
Kegagalan mempertahankan Piala Adipura Buana yang diraih pada 2017 tersebut menurut Wakil Bupati Penajam Paser Utara Hamdam saat ditemui di Penajam, Selasa, sebagai pembelajaran dinas terkait untuk melakukan perbaikan.
"Kegagalan meraih kembali Piala Adipura Buana itu, juga dikarenakan kurang kreatif dalam mengikuti perkembangan jaman," ujarnya.
Hamdam menjelaskan, perolehan nilai Adipura Kabupaten Penajam Paser Utara berada dikisaran angka tujuh, sehingga nilainya lebih rendah dibanding nilai Adipura kabupaten dan kota lainnya.
Untuk di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan dan Bontang serta Kabupaten Berau dan Paser berhasil mendapatkan penghargaan di bidang lingkungan hidup tersebut.
Salah satu kelemahan penilaian Adipura Kabupaten Penajam Paser Utara diduga menyangkut pengelolaan sampah di daerah setempat.
Pengangkutan sampah di wilayah Penajam Paser Utara dari TPS (tempat pembuangan sementara) ke tempat pembuangan akhir atau TPA di Buluminung sempat mengalami masalah.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara hingga saat ini terkendala anggaran operasional untuk melakukan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di TPS.
"Kami akan melakukan evaluasi program-program terkait kebersihan kabupaten, termasuk para pejabat di dinas terkait," tegas Hamdam.
Pasalnya lanjut Wabup, kegagalan utama mempertahankan Piala Adipura Buana disebabkan kurang mengikuti kemajuan jaman dalam pengelolaan kebersihan.
Kabupaten Penajam Paser Utara telah meraih Piala Adipura Buana sebanyak empat kali, namun gagal meraih penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup kategori kota kecil tersebut untuk kelima kalinya.(*)
Penajam Paser Utara Gagal Raih Adipura Buana
Selasa, 15 Januari 2019 21:02 WIB