Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Balikpapan terancam tidak bisa mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan digelar di Kutai Timur pada November mendatang karena terbentur pendanaan.
"Kami masih perlu sekitar Rp5 miliar untuk bisa berpartisipasi dan semoga berprestasi di Porprov nanti," kata juru bicara perwakilan pengurus cabang olahraga, Rustam di Gedung DPRD Balikpapan, Selasa. Karena itu, kata Rustam, para pengurus cabang-cabang olahraga mendatangi dan bertemu para wakil rakyat agar anggaran itu diakomodasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan.
Pemkot Balikpapan sudah menganggarkan Rp1 miliar untuk KONI (Komite Nasional Olahraga Indonesia) Balikpapan, yang menjadi induk cabang-cabang olahraga.
"Itulah kenapa kami datang ke gedung dewan ini dan bertemu para wakil rakyat, minta tolong dicarikan posnya untuk anggaran tersebut," kata Rustam.
Pada Porprov 2014, KONI Balikpapan mendapatkan anggaran hingga Rp17 miliar dan menjadi juara umum. Di akhir 2017, dalam pengesahan APBD 2018 KONI hanya mendapat Rp5 miliar untuk membiayai 49 cabang olahraga.
"Jadi kami berharap sekali di anggaran perubahan dapat ya minimal Rp5 miliar," kata Ketua KONI Balikpapan Sirajuddin Mahmud dalam kesempatan terpisah.
Menurut Sirajuddin, meskipun dengan banyak pengetatan dan penghematan, kalau anggaran itu terpenuhi kebutuhan atlet untuk maju ke Porprov akan berjalan sesuai rencana.
Di cabang-cabang olahraga, semangat untuk berprestasi tetap berkobar. Pada cabang wushu, misalnya, ada target untuk menjadi juara umum di cabang itu padaa Porprov nanti.
Menurut Ketua Pengcab Wushu Indonesia Balikpapan Ahmad Betawi, ada 16 atlet yang siap berjuang untuk memenuhi target itu. Para atlet Balikpapan sudah memberi bukti antara lain dengan menjadi juara umum pra-Porprov dengan menjadi peraih medali emas terbanyak di dua nomor yang dipertandingkan, sanda dan taolu. (*)