Samarinda (Antaranews Kaltim) - Relawan Kaltim Hebat ( Rekat) melaksanakan penelitian bahwa masyarakat Kalimantan Timur menginginkan pemimpin dengan wajah baru yang bisa menuntaskan berbagai persoalan yang ada di provinsi setempat dengan efektif dan tepat.
Ketua Rekat Kaltim, Irsyad kepada awak media mengatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan riset dengan pola "interview door to door" dengan mengambil sampel 125.000 rumah yang tersebar di tujuh kab/ kota di Kaltim.
Hasilnya lanjut Irsyad bahwa pasangan nomor urut 4, Rusmadi- Safaruddin menempati posisi teratas dengan prosentase 37,23 persen.Sedangkan kandidat lainnya hanya berada pada prosentase 17,23 persen, 21, 83 persen dan 23, 70 persen.
"Pada riset ini kami masih menggunakan metode konvensional, dengan memberikan striker khusus di rumah warga yang kami lakukan wawancara," jelas Irsyad.
Ia mengakui bahwa riset yang dilakukan oleh relawan ini masih jauh dari profesionalisme seperti yang dilakukan oleh lembaga Survey kredibel.Oleh sebab itu, Irsyad menegaskan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Rekat ini, akan terus disempurnakan dengan metode riset yang lebih ilmiah.
"Hal yang melegakan kami dari hasil riset ini muncul efek positif masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilgub Kaltim 2018," jelasnya.
Ditemui terpisah, Juru bicara pasangan nomor urut satu Andi Sofyan Hasdam- Rizal Effendi, Ismail mengatakan bahwa hasil riset atau survey yang dilakukan oleh lembaga manapun hendaknya harus obyektif dan tidak mengarah pada hal yang memberikan keuntungan kepada salah satu pasangan calon, apalagi mengarahkan pada opini kepada masyarakat.
"Kami dari pasangam Annur tetap mengedepakan aturan dalam memenangkan calon kami, ada hal yang boleh dibuka secara luas dan ada hal yang menjadi konsumsi internal termasuk kaitannya dengan hasil riset atau survey,"tegas Ismail.
Sementara ketua tim sukses pasangan Syaharie Jaang- Awang Ferdian Hidayat, Rusman Yakub mengatakan bahwa sangat wajar bila riset yang dilakukan oleh pasangan tertentu hasilnya akan menguntungkan pasangan tertentu pula.
"Terus terang saya enggan menanggapi masalah ini, lain halnya survey yang dilakukan oleh lembaga yang kridibel, ini jelas dilakukan oleh relawan timses, biarkan penyelengara pemilu baik KPU dan Bawaslu yang menindak lanjutinya,"tegas Rusman.(*)