Jakarta (ANTARA News) - Bonus bagi peraih medali emas Asian Games 2018 naik 250 persen dibandingkan peraih medali sama pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, kata Menpora Imam Nahrawi di sela Gala Dinner "Doa dan Dukungan Sukses Atlet Indonesia" di Wisma Kemenpora Jakarta, Selasa malam, yang dihadiri oleh perwakilan 46 perusahaan dan komunitas otomotif.
"Ini adalah bentuk apresiasi dan menjadi prioritas nasional. Bonus adalah sebuah penghargaan. Yang jelas, kenaikan bonus masih kami hitung. Peraih emas Asian Games dan Paragames 2018 besarannya sama," kata Imam Nahrawi.
Jika didasarkan bonus Asian Games 2014, peraih medali emas mendapatkan bonus Rp400 juta. Jika bonus diisyaratkan bakal naik 250 persen, maka peraih medali emas Asian Games tahun ini akan menembus Rp1,4 miliar.
Menurut Menpora, jika target terpenuhi maka tidak menutup kemungkinan semua akan berubah, apalagi Kementerian Keuangan telah mengeluarkan lampu hijau. Target minimal adalah 16 medali emas.
"Anggaran akan disiapkan. Nantinya bonus tidak hanya untuk atlet, namun juga untuk pelatih hingga tim pendukungnya," kata Imam.
Apresiasi pemerintah kepada peraih medali emas memang cukup tinggi terutama untuk level Asian Games dan Olimpiade. Bonus tertinggi sementara dipegang pebulutangkis Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir setelah meraih emas Olimpiade Brasil sehingga masing-masing mendapatkan Rp5 miliar.
Asian Games dan Olimpiade, kata Menpora, menjadi prioritas sehingga pemerintah tidak segan-segan menggelontorkan bonus besar kepada peraih medali emas.
Demi memacu semangat atlet, Imam turun gunung melihat pemusatan latihan nasional baik atlet untuk Asian Games maupun Asian Para Games seperti dia lakukan akhir pekan kemarin dengan mendatangi Pelatnas BMX, Rugby, pencak silat, voli pantai dan pelatnas Asian Para Games di Solo. (*)