Balikpapan (Antaranews Kaltim) - PT Pertamina (Persero) mengalokasikan dana sebesar 1,4 juta dolar AS untuk pelaksanaan program "Health, Safety and Environment" di anak perusahaannya PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
"Anggaran 1,4 juta dolar itu tidak boleh disentuh, apalagi dikurangi," kata Pejabat Sementara (Pjs) General Manager PHM Noor Syarifuddin dihubungi di Balikpapan, Kaltim, Kamis.
PHM adalah pengelola Wilayah Kerja Mahakam, ladang gas dan minyak yang menjadi penyumbang hingga 30 persen kebutuhan gas Indonesia.
Sebelum 1 Januari 2018, Wilayah Kerja Mahakam disebut Blok Mahakam dan dikelola Total Indonesie, perusahaan Indonesia dengan penanaman modal asing asal Prancis.
Lebih kurang sejumlah itu juga anggaran yang biasa dialokasikan Total Indonesie untuk program HSE selama mengelola Blok Mahakam, terutama di beberapa tahun terakhir menjelang pergantian operator.
Menurut Syarifuddin, hal penting dalam transisi pengelolaan operator adalah menjaga kesinambungan produksi dan HSE adalah satu komponen utama. Satu pekerjaan dapat dilaksanakan maksimal bila nyata-nyata bisa dikerjakan dengan aman dan selamat.
"Dalam lingkungan industri minyak yang berisiko tinggi, itu jadi syarat utama," tegasnya.
Dana dari anggaran tersebut digunakan mulai dari biaya pelatihan-pelatihan personel, kampanye kesehatan dan keselamatan kerja, hingga pengadaan alat-alat keselamatan kerja.
Rekor atau catatan terakhir di Blok Mahakam dari Total Indonesie sebelum menjadi Wilayah Kerja Mahakam dan dikelola PHM adalah 676 minggu tanpa "Lost Time Incident" (LTI).
Satu kecelakaan kecil di dapur yang menimpa koki pada 29 Oktober 2017 membuat hitungan tanpa LTI dimulai dari nol lagi.
"Ada koki yang tertusuk duri udang. Ditangani sebentar, dikasih iodine dan pembalut sudah beres. Tapi, bagaimana pun itu sebuah kejadian yang harus dilaporkan," kata Kepala Divisi HSE PHM Roy Witarsa.
Dengan menjadi bagian PT Pertamina Persero, praktik HSE yang dilakukan PHM disebutkan yang terbaik di lingkungan perusahaan-perusahaan migas Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Ini menjadi inspirasi kami untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan. Apalagi Pertamina saat ini juga menjalankan bisnis minyak di Aljazair dan Iran," kata VP HSSE Upstream PT Pertamina Persero Nepos Pakpahan. (*)