Samarinda (Antaranew Kaltim) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, akan membentuk Srikandi Sungai bertugas memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuang sampah dan limbah ke sungai karena bisa merusak ekosistem.
"Jangan dibayangkan tugas srikandi ini seperti teman-teman yang tergabung di Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM), tapi tugas utamanya adalah melakukan sosialisasi, pembinaan, sekaligus pemahaman tentang pentingnya sungai," ujar Kepala DLH Kota Samarinda Nurahmani di Samarinda, Senin.
Ia menjelaskan bahwa rencana pembentukan Srikandi Sungai Samarinda baru bisa dilakukan pada pertengahan tahun 2018, karena saat ini pihaknya sedang konsentrasi menyiapkan pembentukan Polisi Sampah yang salah satu tugasnya juga mengawasi sungai agar tidak ada warga yang membuang sampah dan limbah ke sungai.
Para srikandi tersebut lanjutnya, berasal dari tokoh perempuan dan warga yang di kawasannya dilintasi sungai, terutama sejumlah perempuan di kawasan Muang dan Gunung Lingai yang sudah dilakukan komunikasi dalam kaitan rencana pembentukannya.
Di antara tugas Srikandi Sungai yang anggotanya berasal dari perempuan di berbagai kalangan ini adalah mengutamakan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa sungai merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk lain.
Untuk itu, dalam penekanan sosialisasinya, warga dilarang membuang sampah dan limbah ke sungai karena selain bisa merusak kualitas air yang masih digunakan oleh masyarakat maupun sebagai bahan baku PDAM mendapatkan air bersih, juga menjadi tempat berkembangbiaknya flora dan fauna.
"Tugas lain Srikandi Sungai adalah memberikan pelatihan tentang pemanfaatan limbah sebagai daur ulang sehingga sampah bisa menjadi kerajian yang menarik dan bisa dijual. Untuk tahap awal, saya yang akan menggerakkan, tapi ke depan jika sudah mandiri, saya cukup menjadi pembina saja," ujar Yama, pangilan akrabnya.
Sementara Misman, selaku Ketua GMSS-SKM Samarinda, mengapresiasi rencana pembentukan Srikandi Sungai tersebut, karena semakin banyak organisasi yang bergerak di bidang sungai, maka akan semakin mempercepat menyadarkan warga bahwa sungai merupakan aset mahal yang harus dilindungi.
"Sungai di Samarinda sangat banyak, bukan hanya Karang Mumus, jadi saya mohon bantuan pemerintah dan masyarakat turut perduli terhadap semua sungai yang tersebar di Samarinda. Adapun kami sekarang konsentrasi di SKM, ini hanya sebagai contoh dengan harapan ada komunitas lain memperhatikan sungai di dekat pemukimannya," ucap Misman. (*)
DLH Samarinda Bentuk Srikandi Sungai
Selasa, 9 Januari 2018 13:27 WIB