Balikpapan (ANTARA News - Kaltim) - Master of Campaign (MC) Priamanaya untuk kursi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Muhammad Asri Anas, mengklaim pihaknya telah mengantongi dukungan dari 18 Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI se-Indonesia.
"Ada15-18 BPD yang sudah bersepakat untuk mendukung Priamanaya Djan sebagai ketua umum HIPMI yang baru menggantikan Erwin Aksa,"papar Asri Anas di Balikpapan, Minggu (25/9) menjelang acara pemaparan visi dan misi kandidat calon ketua umum HIPMI untuk wilayah Kalimantan di Hotel Grand Jatra.
Setiap BPD memiliki 5 suara, dengan demikian MC Priamanaya telah mengklaim sekurangnya 90 suara untuk pemilihan yang akan dilangsungkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI di Makassar 16-18 Oktober mendatang.
"Karena itu kami sangat optimis bisa memenangi pemilihan ketua umum HIPMI ini," kata Asri Anas. Untuk bisa terpilih sebagai ketua umum tersebut, diperlukan minimal 84 suara atau suara dari sekurangnya dari 16 BPD.
Saingan Raditya Priamanaya Djan dalam pemilihan ketua umum HIPMI ini adalah tiga kandidat lain, yaitu Erik Hidayat, Harry Warganegara, dan Raja Sapta Oktohari.
Raja Sapta Oktohari juga diperhitungkan sebagai calon kuat ketua umum HIPMI periode 2011-2014. Raja dikenal sebagai putra pengusaha sukses dari Kalimantan Barat Oesman Sapta.
Priamanaya adalah chief executive officer (CEO) grup Priamanaya. Pria kelahiran 17 April 1977 ini adalah direktur utama di PT Priamanaya Energi, PT Austrodwipa Energi, PT Priamanaya Telekomunikasi, PT Langgeng Prosperity Dinamika, dan PT Priamanaya Djan International, dan komisaris PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rasyid di Tanah Abang, Jakarta.
Priamanaya mengangkat isu pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah serta energi sebagai salah satu isu kampanyenya. Priamanaya menjanjikan antara lain masing-masing satu kios bagi setiap BPD HIPMI di Pusat Grosir Tanah Abang sebagai outlet bagi pengusaha-pengusaha di daerah.
"Kami ingin teman-teman pengusaha daerah tidak hanya menjadi kontraktor dan tergantung kepada APBD, tetapi juga bisa menjadi produsen barang dan jasa dari daerah,"papar Priamanaya. Dengan begitu , kata Priamanaya, pengusaha daerah bisa berkembang bersama dengan pengusaha yang punya banyak kesempatan di Jakarta.(*)