Jakarta (ANTARA News) - Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda
Metro Jaya AKBP Heru Novianto menyampaikan permintaan maaf kepada
pimpinan LKBN Antara dan wartawan LKBN Antara, Ricky Prayoga yang
menjadi korban kasus dugaan kekerasan anggota Brimob Polda Metro Jaya.
"Kejadian ini cukup memalukan. Saya mewakili pimpinan Brimob Polda
Metro Jaya memohon maaf atas kejadian ini, kami sadari anggota kami
melakukan kesalahan," kata AKBP Heru di Kantor Wisma Antara, Jakarta,
Senin.
Heru mengatakan pihaknya masih memeriksa pelaku yakni Baratu Adam
Nasution dan empat orang rekannya atas kasus ini. "Secara internal, kami
sudah memeriksa Adam dan beberapa temannya," katanya.
Heru pun menegaskan akan menjatuhkan hukuman disiplin bagi para
pelaku bila terbukti bersalah. "Kalau terbukti bersalah, kami akan
memberikan hukuman disiplin," katanya.
Heru mengakui bahwa jajarannya telah berlebihan dalam menyikapi
suatu kejadian. "Ada kelalaian dalam bersikap, berlebihan," katanya.
Dalam pertemuan mediasi itu, Heru mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan pengakuan Adam.
"Awalnya lihat-lihatan. Lalu adu argumen. Adam lihat ke Yoga, Yoga
lihat Adam. Lalu Adam mengatakan kenapa lihat-lihat? Tidak boleh
lihat-lihat. Adam cukup muda, mungkin mood Adam lagi tidak bagus saat
itu, lalu muncul emosinya untuk melakukan perlawanan," katanya.
Sementara Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat
menyatakan apresiasinya atas respon cepat dari polisi terutama Brimob
Polda Metro Jaya.
"Saya sangat berterima kasih atas pernyataan tulus Brimob Polda
Metro Jaya yang menyampaikan permintaan maaf. Bahwa sedang ada
pemeriksaan internal, belum ada kesimpulan apapun. Tapi kami menghargai
adanya investigasi menyeluruh," kata Meidyatama.
Sebelumnya, wartawan LKBN Antara, Ricky Prayoga, mengalami tindak
kekerasan oleh sejumlah oknum Brimob saat akan meliput ajang kejuaraan
bulu tangkis Indonesia Open Super Series di Jakarta Convention Centre
(JCC), Minggu.
Ricky Prayoga diseret secara paksa oleh oknum Brimob tersebut saat
akan mengantri di sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) di lokasi tersebut
pada Minggu pukul 15.00 WIB.
Ricky mengatakan dirinya akan mengantre untuk melakukan transaksi di
sebuah ATM, ia berdiri di belakang pramuniaga yang juga mengantre,
kemudian ada oknum Brimob yang sedang duduk-duduk di dekat lokasi itu.
"Tadinya mau antre tapi tidak jadi. Terus ada anggota yang duduk
melihat ke arah SPG kemudian melihat saya. Saya diam saja, namun anggota
itu mendekat dan menanyai saya. Sempat sampai ngatain saya dengan
kata-kata yang saya tak tahu apa artinya, tapi menurut teman itu kasar,"
kata Ricky Prayoga melalui sambungan telepon, Minggu malam.
Setelah itu, lanjut Ricky Prayoga, oknum Brimob berinisial A bersama
tiga temannya mencoba menggiring ke pos layaknya pelaku kriminal. Oknum
itu berusaha untuk melakukan kekerasan kepada Ricky dengan mencekik
menggunakan lengan hingga mencoba membanting tubuh Ricky. (*)
Brimob Polda Metro Minta Maaf kepada Antara
Senin, 19 Juni 2017 12:33 WIB