Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 150 orang peserta dari berbagai elemen di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengikuti pembekalan bela negara yang dirangkai pembentukan Kader Bela Negara, guna memupuk jiwa nasionalisme sekaligus meningkatkan kecintaan kepada Tanah Air.
"Pembentukan Kader Bela Negara sebagai tindak lanjut Gerakan Nasional Bela Negara yang dicanangkan Presiden RI pada 19 Desember 2014," ujar Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan Sutrimo, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Kantor Pertahanan Provinsi Kaltim Brigjen TNI Rukman Ahmad saat membuka pembekalan di Kampus Revolusi Mental, Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kaltim di Samarinda, Rabu.
Ia berharap pada tahun 2024 Indonesia semakin kuat dengan keberadaan sekitar 100 juta penduduk yang memiliki kesadaran bela negara.
Khusus di Kaltim, pembentukan Kader Bela Negara kali ini merupakan yang ketiga dilaksanakan dengan melibatkan sedikitnya 150 orang peserta.
Kegiatan serupa sebelumnya dilaksanakan di Kota Balikpapan pada 2015 yang merupakan gabungan dari beberapa kabupaten/kota, kemudian pada Agustus 2016 di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, sebanyak 300 peserta.
Sejak dicanangkan, tambahnya, setidaknya sudah terbentuk sekitar 72 juta Kader Bela Negara. Apalagi telah dilakukan kesepakatan bersama antara Kemhan dan Kemendagri, yang intinya mengajak semua komponen meningkatkan kesadaran bela negara.
Menurut ia, pembentukan Kader Bela Negara merupakan amanah konstitusi, yakni UUD 1945 pasal 30 ayat 1 dan pasal 27 ayat 3, yang menyebutkan setiap warga negara wajib dan berhak ikut dalam bela negara.
"Kalau melihat sistem pertahanan negara, sifatnya pertahanan semesta. Semesta memiliki tiga sifat, yakni kesemestaan, kewilayahan, dan rakyat. Makanya rakyat jadi kekuatan pertahanan, baik militer maupun nonmiliter," ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung pada 10-13 Mei ini menghadirkan sejumlah narasumber lain, yakni kepala BNN Kaltim, BPBD Kaltim, Danrem 091/ASN, Kapolresta Samarinda, Kesbangpol, dan Kemhan.
"Pembentukan Kader Bela Negara untuk membangun kesadaran bela negara yang merupakan salah satu upaya revolusi mental melalui pembangunan karakter bangsa, sebagaimana program prioritas pemerintah yang tertuang dalam Nawa Cita," ujar Rukman.(*)