Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala BPBD Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Endang Liansyah menegaskan informasi yang beredar di media sosial mengenai banjir besar akan malanda sejumlah kawasan di daerah itu akibat Bendungan Benanga akan dibuka adalah "hoax" atau berita bohong.
"Informasi itu tidak benar dan kami nyatakan bahwa Bendungan Benanga tidak pernah dibuka," tegas Endang Liansyah dihubungi Antara di Samarinda, Jumat sore.
Sebelumnya, beredar informasi melalui media sosial yang menyebutkan bahwa warga yang bermukim di sejumlak kawasan di Kota Samarinda, seperti kawasan Jalan Ahmad Yani, Pemuda, Nusantara, Gelatik , Lambung Mangkurat serta Jalan Samanhudi agar berhati-hati dan bersiap-siap mengungsi, karena pada Jumat sore pintu air Bendungan Benanga akan dibuka lebar selama 120 menit, menyusul debitnya semakin membahayakan.
Dari informasi yang beredar itu juga disebutkan bahwa jika tidak dibuka lebar, Bendungan Benanga akan jebol sehingga dampak dari pembukaan tersebut akan menyebabkan banjir di sejumlah titik setinggi 90 hingga 150 sentimeter dan genangan air tersebut akan bertahan selama 24 jam.
Dari informasi tersebut, warga di Kota Samarinda, khususnya yang bermukim di titik yang disebutkan itu, merasa khawatir dan cemas, terkait kemungkinan terjadinya genangan air yang semakin dalam.
"Jadi, sekali lagi kami tegaskan, informasi tersebut tidak benar dan kondisi debit air di Bendungan Benanga tidak seperti apa yang menyebar di media sosial tersebut," ujar Endang Liansyah.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sub Bagian Humas Polresta Samarinda Inspektur Polisi Dua Danovan yang meminta warga agar tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial.
"Personel Polresta Samarinda ikut memantau kondisi Bendungan Benanga bersama Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail dan debit air tetap normal. Jadi, informasi yang beredar di media sosial itu tidak benar," terangnya.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informais yang tidak jelas sumbernya serta meminta masyarakat tetap tenang dengan kondisi banjir yang masih terjadi di sejumlah titik," jelas Danovan. (*)