Ambon (ANTARA News) - Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo
mengatakan wartawan berkomitmen melawan berita palsu atau bohong alias
"hoax" yang marak bermunculan dua setengah tahun terakhir ini.
"Tugas utama jurnalis adalah menyampaikan kebenaran. Kebenaran ini
dicemari oleh berita hoax. Wartawan melawan ini," katanya pada puncak
peringatan Hari Pers Nasional 2017 yang dihadiri oleh Presiden Jokowi
dan Ibu Negara Iriana, di Ambon, Kamis.
Stanley mengatakan berita "hoax" tidak hanya menyebarkan
kebohongan tetapi juga menebar kebencian, fitnah, dan ketidakpercayaan,
termasuk kepada lembaga publik.
"Hoax" dibuat dalam situs-situs yang seolah-olah situs berita lalu disebarluaskan ke berbagai media sosial.
Media sosial, katanya, tidak lagi hanya sebagai media untuk
menyampaikan status, pertemanan, atau berbagi untuk silaturahim, dan
menyampaikan kenangan tetapi berubah menjadi penyebarluasan
berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya.
"Ada banyak orang menjadi korban dari media dunia maya ini,"
katanya pada acara yang juga dihadiri Ketua MPR Zilkifli Hasan, Ketua
DPR Setya Novanto, Ketua DPD M. Saleh, para menteri, termasuk Panglima
TNI, Kapolri, para duta besar, Gubernur Maluku Said Assagaff dan
jajarannya, serta ribuan insan pers dari seluruh Indonesia itu.
Stanley menegaskan masyarakat pers tak akan membiarkan "hoax" terjadi.
Oleh karena itu, media arus utama harus berperan aktif
menyampaikan kebenaran dengan menyampaikan pemberitaan oleh wartawan
yang mempunyai kompetensi dan memegang teguh etik profesi.
Fungsi pers sebagai "watchdog" harus berlandaskan pada kebenaran dan etika profesi.
Dalam rangka itulah, katanya, Dewan Pers mendorong proses
verifikasi yang pelaksanaannya dibantu oleh serikat perusahaan pers
secara berkelanjutan.
Pada tahap awal, Dewan Pers telah memverifikasi 77 perusahaan
pers, terutama yang telah menandatangani Piagam Palembang pada HPN 9
Februari 2010.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengapresiasi upaya Dewan Pers
untuk melakukan verifikasi terhadap media cetak dan media elektronik.
Dengan verifikasi itu, kata Kepala Negara, dapat diketahui media mana yang bisa dijadikan rujukan.
Puncak HPN 2017 yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan
Indonesia itu, juga memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh pers,
seperti Karni Ilyas (TVOne), Wahyu Muryadi (Tempo), Andi F Noya, serta
sejumlah BUMN, seperti Pertamina, Gatruda, Bank Mandiri, BNI, BRI, dan
pihak swasta Artagraha Peduli. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Umum
PWI Pusat Margiono.
Puncak HPN juga dimeriahkan beberapa lagu khas daerah Maluku dan pembacaan sajak tentang Maluku.
Presiden beserta Ibu Negara dan rombongan pejabat negara
menyempatkan diri mencicipi makanan khas Maluku, seperti papeda, di
lokasi acara puncak HPN di Lapangan Tantui dekat pantai. (*)
Dewan Pers: Wartawan Melawan Berita "Hoax"
Kamis, 9 Februari 2017 11:27 WIB