Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Tingkat keterwakilan perempuan Indonesia yang duduk di parlemen masih
minim karena angkanya di bawah 30 persen dari jumlah legislator, kata
anggota Komisi II DPR RI daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara Hetifah Sjaifudian
"Tentu saja masih sangat minim karena keterwakilan perempuan yang
terpenuhi untuk DPR RI hanya 17,32 persen, di DPD baru 25,76 persen,
DPRD provinsi hanya 16,15 persen, dan untuk DPRD di kabupaten/kota lebih
sedikit lagi hanya 14 persen," ujarnya dihubungi dari Samarinda, Kamis.
Melihat kondisi itu, Hetifah terus mendorong dilakukannya ajakan
secara gencar kepada kaum perempuan, termasuk kebijakan dalam
menempatkan perempuan sejajar dengan laki-laki dalam berpolitik.
Hetifah juga telah menyuarakan persoalan ini saat rapat dengar
pendapatan Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan
Pemilihan Umum dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Kemen PP-PA), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) dan
CEPP, Rabu (1/2).
"Rapat dengar pendapat itu secara khusus membicarakan upaya
mendorong `affirmative action` (tindakan penegasan) tentang keterwakilan
perempuan dalam politik, dengan tujuan terwujudnya kebijakan yang
berbasis kesetaraan gender dan keadilan," jelasnya.
Sebagai anggota Pansus RUU Pemilu, Hetifah menyampaikan seluruh
pihak terkait harus mendorong minat perempuan dalam berpolitik, sehingga
tidak ada kesenjangan antara perempuan dan laki-laki.
"Saat ini jumlah perempuan yang mau terjun ke dunia politik masih
sangat minim. Saya berpesan kepada perempuan yang sudah terjun di dunia
politik agar meningkatkan kapasitas diri. Fraksi Partai Golkar juga
berkomitmen untuk mendukung keterwakilan perempuan di parlemen," ujar
Hetifah.
Salah satu hal penting yang telah diusulkan dalam Daftar
Inventarisasi Masalah RUU Pemilu adalah mendukung perempuan di nomor
urut pertama pada 30 persen daerah pemilihan saat pencalonan anggota
legislatif pada Pemilu 2019 mendatang. (*)
Anggota DPR: Keterwakilan Perempuan di Parlemen Minim
Kamis, 2 Februari 2017 13:49 WIB