Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kalimantan Timur, berkomitmen mengoptimalkan layanan kesehatan di daerah terpencil dan perbatasan di daerah itu.
"BPPD Kaltim masih terus berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga tercipta kuantitas dan kualitas kesehatan yang memadai di wilayah perbatasan, terutama di Kabupaten Mahakam Ulu," kata Kepala BPPD Kaltim Frederik Bid di Samarinda, Senin.
Ia menyatakan, pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan perbatasan Kaltim masih memerlukan perhatian serius.
Menurut dia, pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan tidak terlepas dari peningkatan jangkauan dan perluasan layanan kesehatan.
Hal itu lanjut dia, disebabkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di perbatasan sering mengalami hambatan karena sulitnya medan, kurangnya sarana transportasi, komunikasi serta adanya ketergantungan pada musim menjadikan biaya operasional pelayanan kesehatan menjadi sangat mahal.
"Salah satunya di Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu. Di kampung tersebut, pelayanan kesehatannya hanya memiliki satu puskesmas pembantu yang hanya memiliki tenaga paramedis yakni, satu bidan, satu perawat dan satu tenaga admin. Sementara, dokternya belum ada," ujar Frederik Bid.
Bahkan tambah Frederik, sejumlah puskesmas yang terdapat di wilayah perbatasan masih ada yang mengeluhkan permasalahan BPJS maupun Askes.
"Ternyata, ada warga yang masih menggunakan Kartu Keluarga (KK) Kabupaten Kutai Barat, sehingga masyarakat belum bisa menggunakan Kartu Sehat yang diberikan oleh pemerintah," ujarnya.
BPPD kata Frederik telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik SKPD terkait di lingkungan Pemprov Kaltim maupun Pemkab Mahulu serta pemerintah pusat untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan yang ada di sejumlah desa di wilayah perbatasan itu.
"Kami berharap, permasalahan pelayanan kesehatan di Kabupaten Mahakam Ulu bisa segera teratasi. Kami akan terus berupaya agar masalah ini bisa tuntas," ujarnya.(*)