Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser akan menurunkan lebih kurang 290 petugas untuk melaksanakan sensus ekonomi 2016.
"Kami akan menurunkan 290 petugas sensus untuk melaksanakan sensus ekonomi di 10 kecamatan," kata Kepala BPS Paser Ir Bahramsyah di Tanah Grogot, Paser, Senin.
Ia menjelaskan semua petugas sensus yang akan diturunkan tidak terikat dengan instansi manapun, seperti pegawai negeri sipil (PNS), karyawan perusahaan atau karyawan dari instansi lainnya.
"Petugas sensus tersebut direkrut dari masyarakat umum seperti mahasiswa, LSM dan pekerja lepas," ujar Bahramsyah.
Para petugas sensus yang direkrut BPS harus memenuhi sejumlah persyaratan, antara lain menulis yang rapi dan jelas sebab data yang ditulis akan discan dengan mesin scanner.
"Kalau tulisannya tidak rapi, mesin scanner sulit mendeteksinya," katanya.
Perekrutan petugas sensus dilakukan, karena BPS memiliki keterbatasan pegawai dalam memberikan pelatihan untuk petugas sensus.
Dari 10 kecamatan di Paser, BPS hanya mampu menempatkan satu orang pegawai di tiap kecamatan yang akan melatih 29 petugas sensus.
Ia menambahkan sensus ekonomi yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali untuk menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi.
"Berbagai elemen yang jadi sasaran sensus seperti pelaku usaha, akademisi, masyarakat. Pemerintah akan mendapatkan manfaat dari sensus ekonomi ini," ujar Bahramsyah dengan menambahkan pendataan sensus ekonomi direncanakan pada Mei 2016.
"Pendataan akan dilakukan satu bulan penuh dan baru diketahui hasilnya akhir tahun 2016," ujar Bahramsyah.
Seluruh pelaku usaha baik yang berbadan hukum atau tidak, mulai dari pedagang kaki lima hingga perusahaan berbadan hukum masuk dalam pendataan Sensus Ekonomi.
Ia berharap petugas sensus lapangan memasukkan data dengan baik dan benar, untuk menghindari terjadinya kesalahan atau error pada hasil data yang nantinya akan menjadi acuan ilmiah banyak pihak.
"Data yang dimasukkan akan sangat berpengaruh pada hasilnya. Akan banyak pihak yang akan mengambil manfaat dari Sensus Ekonomi itu," katanya. (*)