Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pengoperasian perdana Jembatan Kartanegara Tenggarong, Kutai Kartanegara, yang dijadwalkan hari Senin, ditunda satu hari atau baru akan dioperasikan untuk umum pada Selasa (8/12).
"Penundaan pengoperasian perdana Jembatan Kartanegara ini, karena rambu-rambu lalu lintas untuk jembatan terlambat datang dan baru tiba hari ini (Senin) kemudian akan langsung dipasang," ujar Kabag Humas dan Protokol Setkab Kutai Kartanegara Dafip Haryanto, Senin.
Pengoperasian Jembatan Kartanegara itu kata Dafip Haryanto, rencananya diawali konvoi jajaran FKPD, kepala instansi di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara, tokoh adat dan tokoh masyarakat, personel Patwal Polres, Patmor Satpol PP, Patwal Disbub serta perkumpulan motor wilayah Tenggarong.
Berdasarkan hasil rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kutai Kartanegara dengan instansi terkait dan kontraktor pembangunan jembatan, PT Hutama Karya yang dipimpin Penjabat Bupati Kutai Kartanegara H Chairil Anwar, pada Selasa (1/12) menyatakan, kendaraan berat seperti tronton atau trailer tidak diperbolehkan melewati jembatan, terkecuali jembatan sudah diresmikan.
Pada rapat itu juga diputuskan, Jembatan Kartanegara tidak boleh dilalui pejalan kaki dan kendaraan tidak diperkenankan berhenti di jembatan.
Dafip Haryanto menyatakan, akan ada pengaturan lalu lintas dan pengamanan jalur jembatan oleh Tim Patroli Keamanan Jembatan.
"Tim Patroli itu akan dibentuk melalui SK Bupati Kutai Kartanegara melibatkan kepolisian, Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Pembentukan tim patroli tersebut diharapkan selesai sebelum 7 Desember 2015," kata Dafip Haryanto.
Sebelumnya, telah dilakukan uji beban statik dan dinamik yang dilaksanakan oleh tim ahli dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang dilaksanakan pada Senin (30/11).
Uji beban tersebut dilakukan dengan menjejerkan 20 truk bermuatan kapasitas 20 ton di jalur utama jembatan, hal tersebut agar jembatan mencapai beban 500 ton.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Kartanegara, Budi Harsono, menyampaikan bahwa hasil rekomendasi Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan menyatakan bahwa sambil menunggu laporan pengujian "Live Load Test" secara formal, kinerja jembatan masih positif setelah diberi beban 500 ton, bentuk "chamber" dan lantai jembatan masih positif.
"Hal ini menunjukkan pelaksanaan sesuai perencanaan dan segera dapat dilakukan `soft opening" untuk lalu lintas," kata Nudi Harsono. (*)