Samarinda (ANTARA Kaltim) – Terhitung 38 pelajar sekolah menengah umum (SMU) dari sepuluh kabupaten dan kota se-Kaltim mengikuti pelatihan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang dipersiapkan bertugas pada peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus 2015.
Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim H Fachruddin Djaprie, para peserta Paskibraka adalah utusan terbaik dari masing-masing kabupaten dan kota se-Kaltim yang sebelumnya sudah menjalani proses seleksi secara ketat.
“Peserta pelatihan Paskibraka ini berjumlah 38 orang utusan dari kabupaten dan kota. Mereka ini kita persiapkan untuk bertugas pada pengibaran bendera HUT Proklamasi ke-70 pada 17 Agustus 2015 nanti,†kata Fachruddin Djaprie saat mewakili Gubernur Kaltim membuka pelatihan Paskibraka tingkat Provinsi Kaltim di Aula Dispora Kaltim, Jumat (24/7).
Pelatihan bagi peserta Paskibraka merupakan agenda tetap setiap tahun dan pesertanya merupakan putra-putri terbaik dari masing-masing daerah untuk pelaksanaan pengibar bendera pada detik-detik proklamasi tingkat provinsi.
Pelatihan yang diberikan selain latihan fisik berupa kemampuan baris-berbaris dan disiplin keterampilan mengibarkan bendera, juga, diberikan pelatihan untuk kecakapan dan kepribadian berupa pengetahuan wawasan kebangsaan serta budaya bangsa dan lokal.
“Kita ingin melalui pelatihan Paskibraka ini nantinya para peserta pelatihan menjadi generasi yang tangguh sebagai penerus sekaligus calon pemimpin di masa mendatang, sehingga harus memiliki mental, fisik dan jiwa yang tangguh pula,†harap Fachruddin Djaprie.
Dia menambahkan selain 38 peserta pelatihan Paskibraka yang akan bertugas pada detik-detik proklamasi ke-70 tingkat provinsi, terdapat dua peserta Paskibraka tingkat nasional di Jakarta berasal dari Paser dan Samarinda untuk segera bergabung dengan peserta lainnya dari seluruh Indonesia pada 25 Juli.
Sementara itu instruktur dari Kodim 0901 Samarinda Sersan Mayor Herry menyebutkan para peserta pelatihan Paskibraka akan mengikuti berbagai program pelatihan sekitar enam hingga tujuh jam dalam sehari selama 25 hari sejak 23 Juli hingga 18 Agustus 2015.
“Pelaksanaan detik-detik proklamasi ke-70 tahun ini agak spesial karena pelatihan yang biasa dilaksanakan hanya 20 hari tetapi kali ini mencapai 25 hari. Minggu pertama kita fokuskan pada pemberian materi wawasan kebangsaan dan penyuluhan bahaya narkoba,†ujar Herry.
Selain itu, para peserta pelatihan juga diberikan materi tata tertib dan undang-undang disiplin berlalu lintas serta pengetahuan mengenai kesehatan. Selanjutnya, minggu kedua diberikan pelatihan teknik dan taktik pengibaran bendera serta pembinaan fisik. (Humas Prov Kaltim/yans)