Bontang, Kaltim (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Kalimantan Timur, sejak Januari hingga Oktober 2025 telah menerbitkan 2.489 Nomor Induk Berusaha (NIB), menjadi bukti bahwa perekonomian di kota industri itu terus menggeliat.
"Hingga Oktober 2025 telah diterbitkan 2.489 NIB melalui sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko, menjadi bukti nyata adanya kepercayaan investor dan kemudahan perizinan yang ditawarkan oleh Pemkot Bontang," ujar Kepala DPMPTSP Kota Bontang Muhammad Aspiannur di Bontang, Kamis.
Capaian ini sekaligus menjadi manifestasi dari komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan transparan, sebagai upaya menuju kota investasi yang tangguh dan berdaya saing.
Ia juga menyebut bahwa data dari Dashboard OSS-RBA Kota Bontang menunjukkan total terdapat 7.210 proyek usaha aktif, dengan mayoritas proyek berada pada sektor risiko rendah sebesar 66,4 persen dan risiko menengah tercatat 12,7 persen.
Distribusi ini, katanya lagi, mengindikasikan adanya tingkat keberlanjutan dan keamanan investasi yang tinggi, sehingga memberikan kepastian bagi para pelaku usaha.
"Sejumlah sektor yang paling banyak menyumbang perizinan didominasi oleh usaha perdagangan eceran, kuliner, dan jasa pendidikan nonformal," ujarnya.
Selain itu, perizinan kewenangan pemerintah kota melalui aplikasi Perizinan Digital, hingga Oktober 2025 juga telah diterbitkan sebanyak 559 izin lainnya, mencakup 54 izin praktik dokter, 69 izin praktik perawat, 103 persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), dan 167 izin reklame.
Menurutnya, Pemkot Bontang juga berupaya mendiversifikasi ekonomi agar tidak hanya bergantung pada sektor industri berat, yakni diwujudkan melalui dorongan terhadap ekonomi kreatif, pariwisata, dan industri jasa.
Untuk itu, berbagai kegiatan kreatif kerap digelar, seperti Bontang City Carnival, sebagai magnet baru yang tidak hanya menghibur masyarakat, tetapi juga secara langsung memperkenalkan potensi daerah kepada calon investor.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Bontang bukan hanya kota industri, tetapi juga pusat kreativitas dan inovasi. Melalui kolaborasi dan kegiatan kreatif, kami membuka ruang bagi investor untuk tumbuh bersama kreativitas masyarakat," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa ekosistem investasi berkelanjutan yang diterapkan sejalan dengan visi Wali Kota Bontang yakni "Bontang Berbenah", sehingga DPMPTSP berkomitmen terus memperkuat pelayanan publik yang cepat, pasti, dan transparan.
