Paser (ANTARA) - DPRD Kabupaten Paser melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) merencanakan sembilan rancangan peraturan daerah (Raperda) yang akan masuk dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) tahun 2026.
Dari sembilan tersebut, lima Raperda merupakan inisiatif DPRD, sementara empat lainnya berasal dari Pemerintah Kabupaten Paser.
“Rencananya di tahun 2026 ada sembilan Raperda yang akan disusun, lima Raperda diantaranya inisiatif dewan dan empat dari Pemerintah Kabupaten Paser,” kata Ketua Bapemperda DPRD Paser, Indra Pardian, di Tanah Grogot, Senin (22/9).
Indra menjelaskan, Raperda inisiatif DPRD Paser meliputi bidang-bidang strategis, antara lain penanggulangan kemiskinan, kepemudaan, penyelenggaraan hiburan, pengawasan minuman beralkohol, serta Raperda tentang pesantren. Sementara itu, Raperda usulan dari pemerintah kabupaten masih menunggu penyampaian resmi.
“Untuk Raperda dari inisiatif dewan meliputi Raperda tentang kemiskinan, kepemudaan, hiburan, minuman beralkohol, dan Raperda pesantren,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan program legislasi daerah harus menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Hingga kini, alokasi dana dari pemerintah pusat masih dalam proses penetapan sehingga berpotensi mempengaruhi tahapan pembahasan rancangan peraturan daerah.
Indra menuturkan, jika kondisi fiskal belum stabil, maka DPRD telah menyiapkan opsi dengan memprioritaskan Raperda yang dianggap paling mendesak. Dalam skenario terburuk, jumlah Raperda yang bisa dibahas kemungkinan berkurang dari sembilan menjadi hanya tiga Raperda utama.
“Karena ada pemotongan dari pusat, kita masih menunggu. Tidak ada salahnya menyiapkan skenario terburuk, sebab bagaimanapun Raperda yang ada ini harus tetap dibahas dan dituntaskan,” katanya.
Meski demikian, Indra berharap kepastian fiskal dapat diperoleh pada November mendatang. Dengan begitu, seluruh Raperda yang telah direncanakan bisa dibahas sesuai target dan menjadi landasan hukum pembangunan daerah.
“Semoga di bulan November nanti kondisi kembali normal,” harap Indra. (Adv)
