Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, merancang pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) dengan sistem modern yang tidak hanya menampung, tetapi juga mengolah dan mendaur ulang sampah.
"Pemerintah kabupaten merancang TPST dengan sistem pengelolaan modern kapasitas 100 ton per hari," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara Safwana ketika ditanya mengenai penanganan sampah di Penajam, Rabu.
Fasilitas itu menggunakan sistem pengelolaan modern yang tidak hanya menampung sampah, lanjut dia, tetapi juga mengolah dan mendaur ulang sampah.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tengah menyusun dokumen perencanaan teknis, dan berupaya agar mempercepat realisasi pembangunan TPST, dengan harapan dapat dioperasikan secepatnya.
Kabupaten Penajam Paser Utara membutuhkan solusi jangka panjang dengan TPST menjadi jawaban atas ancaman darurat sampah, apalagi keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) menambah urgensi pembangunan TPST..
Sebagai daerah asal, terdekat dan penyangga IKN diproyeksikan jumlah dan aktivitas penduduk mengalami peningkatan, kata dia, dan volume atau timbulan sampah secara signifikan juga ikut meningkat.
Selama ini upaya pengurangan sampah di hulu baru mengandalkan sedikitnya 200 bank sampah yang tersebar di beberapa titik, kata dia, tetapi peran bank sampah belum maksimal mengurangi beban sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Buluminung.
TPA Buluminung di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam, menggunakan sistem pembuangan terbuka yang tidak lagi direkomendasikan secara nasional, karena dampak lingkungannya yang tinggi, seperti pencemaran tanah, air dan udara.
TPA Buluminung menampung sekitar 50 hingga 60 ton sampah per hari dan tidak lagi mampu menampung volume sampah yang terus bertambah, jelas dia, dan model TPA harus ada transformasi pengelolaan modern.
Dengan luas dan daya tampung yang terbatas TPA Buluminung tidak lagi mampu menampung timbulan sampah yang terus bertambah, dan dalam dua tahun ke depan bakal penuh dan tidak bisa digunakan lagi.
TPST dinilai efektif mengurangi timbulan sampah di TPA, dan bisa memperpanjang masa operasional TPA Buluminung yang telah menampung ribuan ton sampah sejak dioperasikan pada 2014, demikian Safwana.
