Samarinda (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan para pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) untuk mahir dalam menyusun koding.
"Perihal ini sebagai fondasi untuk mencetak sumber daya manusia yang kritis, inovatif, dan siap menghadapi tantangan teknologi ke depan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kaltim Armin di Samarinda, Kamis.
Ia menjelaskan koding merupakan keterampilan yang memungkinkan seseorang membuat berbagai perangkat lunak, mulai dari aplikasi, situs web, hingga program komputer.
Menurut dia, kunci untuk menguasai koding adalah kemampuan berpikir kritis. Karena itu pihaknya menekankan pentingnya sekolah untuk memperkuat fondasi ini melalui pembelajaran berbasis komputasi.
Armin menjelaskan kebijakan ini menuntut perubahan peran guru di dalam kelas. Ia menyampaikan era pembelajaran modern bukan lagi poros bagi guru sebagai satu-satunya sumber informasi.
Sebaliknya guru harus bertransformasi menjadi fasilitator yang memberi ruang bagi siswa untuk berkreasi dan berinovasi.
"Anak diberi ruang banyak untuk berkreasi, guru tinggal memfasilitasi. Ini yang harus menjadi ciri khas pembelajaran kita ke depan," ucapnya.
Dorongan untuk penguatan kompetensi digital ini, lanjut Armin, sejalan dengan langkah Disdikbud untuk mengevaluasi penerapan pembelajaran daring. Ia menyebutkan bahwa model belajar pada masa depan tidak lagi terikat pada kehadiran fisik di sekolah.
Pembelajaran jarak jauh bisa menjadi solusi efektif, khususnya untuk menjangkau siswa di daerah terpencil, seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat.
"Bisa saja anak-anak kita nanti memilih tidak datang ke sekolah dan lebih senang belajar dari rumah. Sekolah harus siap dengan sistem pembelajaran yang fleksibel," jelasnya.
Namun, lanjutnya, fokus Disdikbud tidak hanya pada keterampilan teknis. Armin menegaskan budaya menulis juga menjadi prioritas utama untuk melatih ketajaman berpikir siswa pada semua mata pelajaran.
Di samping itu Disdikbud Kaltim menekankan penguasaan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, menjadi target wajib bagi lulusan SMA/SMK sesuai arahan Gubernur Kaltim, dengan tes kompetensi yang dimulai tahun depan.
