Samarinda (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltim-Kaltara) memastikan ketersediaan stok beras mencapai 20.420 ton menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
"Stok ini tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, tetapi juga untuk beberapa bulan setelahnya," ujar Kepala Kantor Wilayah Bulog Divre Kaltim-Kaltara Mersi Windrayani di Samarinda, Kamis.
Ia menambahkan bahwa Bulog Kaltim-Kaltara juga memiliki 560 ton stok beras komersial di gudang.
Menurut dia, stok beras yang ada saat ini berasal dari beras impor sisa tahun 2024 dan beras dalam negeri (DN), termasuk hasil penyerapan gabah dari petani lokal di Kaltim.
Bulog Divre Kaltim-Kaltara juga tengah aktif melakukan penyerapan gabah dari petani, memanfaatkan musim panen yang sedang berlangsung di beberapa daerah di Kaltim.
"Kami memperkirakan penyerapan gabah akan terus meningkat seiring dengan panen raya yang akan terjadi pada awal Maret dan April mendatang," kata Mersi.
Hingga akhir Februari, Bulog telah menyerap 74 ton gabah dari petani Kaltim, dan pihaknya terus mendorong petani untuk menjual gabah mereka ke Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram.
Selain menjamin ketersediaan stok, Bulog juga berupaya menjaga stabilitas harga beras selama Ramadhan dan Lebaran.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual dengan harga Rp13.100 per kilogram."Kami juga memiliki produk beras premium komersial yang dijual dengan harga Rp80.000 per kilogram," tambah Mersi.
Mersi melanjutkan bahwa melalui upaya menyediakan stok yang memadai dan menjaga stabilitas harga, Bulog Divre Kaltim-Kaltara mengharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan tenang, tanpa kekhawatiran akan kekurangan pasokan beras.