Sangatta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan gerak cepat dengan menggelar rapat koordinasi terkait penanganan dampak banjir yang melanda beberapa wilayah di daerah setempat.
“Kita tidak bisa hanya melihat apakah bencana itu darurat atau tidak, tetapi bagaimana dampaknya terhadap masyarakat, termasuk gangguan akses jalan dan rumah yang terdampak,” kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, di Sangatta, Kamis.
Ia menekankan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim untuk segera menyiapkan analisa kebencanaan.
Lanjutnya, berdasarkan perkiraan BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga Maret, meskipun kondisinya fluktuatif.
Sehingga sangat penting rapat koordinasi tersebut, dibahas berbagai upaya penanganan banjir yang telah dan yang akan dilakukan, seperti evakuasi warga terdampak, penyediaan bantuan logistik, dan dapur umum.
Ardiansyah menjelaskan dalam aturan Pemkab Kutim dapat menggunakan dana belanja tidak terduga sesuai dengan kriteria kebencanaan. Namun, ia melihat kondisi beberapa wilayah di Kutim sangat memprihatinkan.
"Kita kan tidak mau melihat masyarakat yang mendapatkan dampak bencana itu darurat atau tidak, maka dari itu untuk mengurangi beban mereka, diperlukan beberapa opsi berupa pemberian bantuan,” tuturnya.
Ia mengemukakan bahwa saat ini Dinas Sosial hanya mampu menyiapkan sekitar 500 paket sembako, jika melihat dari data warga yang terdampak bantuan tersebut belum mencukupi.
“Makanya saya minta segera koordinasikan dengan Dinas Ketahanan Pangan yang bisa meminta bantuan. Kita punya stok Bulog kalau tidak salah,” ujarnya.
Ardiansyah juga menginstruksikan Dinas Sosial untuk tetap siaga dan terlibat dalam dapur umum yang telah dibuat oleh masyarakat.
Kepala BPBD Kutim, Idris Syam mengatakan terkait bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur hingga saat ini pemerintah belum menetapkan status darurat bencana lantaran diduga belum memenuhi kriteria penetapan status darurat bencana.
"Kami akan segera mengumpulkan data terkait banjir untuk mendukung upaya peningkatan kesiapsiagaan," katanya.
Ia menambahkan pengumpulan data tersebut bertujuan untuk merencanakan dan mengoptimalkan tindakan siaga bencana, sehingga dampak buruk akibat banjir dapat diminimalisir.