Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan jemput bola atau mendatangi dari rumah ke rumah untuk menangani stunting atau kekerdilan anak akibat kurang asupan gizi di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu.
"Kami instruksikan pos pelayanan terpadu (posyandu) proaktif menjangkau warga secara langsung," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Jansje Grace Makisurat di Penajam, Sabtu.
Strategi tersebut menjadi langkah penting untuk memastikan tumbuh kembang anak tetap terpantau, langsung dari rumah ke rumah. Program deteksi dini dan surveilans juga diintensifkan untuk memastikan anak-anak membutuhkan intervensi dapat ditangani sejak dini.
Distribusi pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak kurang gizi, kata dia, menjadi salah satu upaya konkret yang sudah dilakukan.
Penanganan anak berat badan kurang dan ibu hamil yang membutuhkan perhatian khusus, ujar dia, terus dilakukan demi kesehatan generasi penerus.
Masyarakat juga diharapkan dapat lebih aktif dan peduli terhadap kesehatan keluarga masing-masing, sedangkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara siap memberikan layanan yang optimal.
"Kami siap berikan layanan maksimal, tapi kamu butuh dukungan dan sinergi warga agar angka stunting bisa ditekan," katanya.
Komitmen yang kuat dan pendekatan inovatif, agar keterbatasan partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu atau pusat kesehatan untuk menciptakan generasi penerus yang sehat dan bebas stunting.
Sejumlah program yang dilakukan pemerintah kabupaten sepanjang 2024 tersebut, mampu menekan angka kekerdilan anak menjadi 11,55 persen dari angka stunting tahun lalu.
Ia menyebut balita yang mengalami stunting tercatat 1.290 anak pada 2023, Januari-November 2024, sebanyak 1.141 balita terdata masih mengalami kekerdilan dan angka tersebut mengalami penurunan 11,55 persen dari tahun lalu.