Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur (Kaltim) menerima tambahan koleksi 130 eksemplar dari 65 judul buku baru hasil karya guru dan siswa Yayasan Fastabiqul Khairat Samarinda.
"Ini menarik, karena buku-buku yang kami terima adalah hasil karya guru dan siswa, yang menandai bahwa gerakan literasi di sekolah tersebut sangat aktif. Bahkan, mereka memiliki terbitan sendiri," ujar Kepala Bidang Deposit, Pelestarian, dan Pengembangan Koleksi Bahan Perpustakaan DPK Kaltim Endang Effendi di Samarinda, Kamis.
Ia berharap buku-buku ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan memperkuat literasi di Kaltim.
Menurut Endang, sumbangan buku dari masyarakat ini sangat berharga, baik cetakan lama maupun baru. Buku-buku koleksi Perpustakaan Kaltim sebagian besar telah dibuatkan sajian digital yang bisa diakses melalui sarana Buncu Baca Etam maupun aplikasi iKaltim. Perihal tersebut dapat mendukung program literasi digital DPK Kaltim.
Program ini, kata Endang, bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat melalui akses digital. "Ini merupakan salah satu program DPK Kaltim yang memudahkan kita di dalam minat baca walaupun melalui digital," katanya.
Sementara itu, Kepala Pengelola Perpustakaan Yayasan Fastabiqul Khairat Samarinda, Rahmawati menjelaskan bahwa sumbangan buku ini merupakan bagian dari upaya Yayasan Fastabiqul Khairat untuk memfasilitasi guru dan siswa dalam menghasilkan karya yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Ia menambahkan Yayasan Fastabiqul Khairat memiliki penerbitan yang memudahkan guru untuk menerbitkan buku dengan biaya terjangkau, terutama untuk keperluan kenaikan pangkat dan sertifikasi. "Di yayasan kami, untuk penerbitan buku itu lebih murah, terjangkau," ujarnya.
Rahmawati menyebutkan bahwa kegiatan menulis di Yayasan Fastabiqul Khairat sudah dimulai sejak tahun 2019. Saat ini, ada 65 judul buku yang telah memiliki ISBN dan empat buku sedang dalam proses pengajuan ISBN.
Ia juga mengapresiasi dukungan DPK Kaltim terhadap kegiatan literasi di sekolah-sekolah, termasuk satuan pendidikan di bawah naungan Yayasan Fastabiqul Khairat, di antaranya penyediaan mobil perpustakaan keliling dan pendampingan akreditasi perpustakaan.
Rahmawati menjelaskan buku-buku yang disumbangkan beragam, mulai dari antologi cerpen dan puisi karya siswa, buku tentang kepahlawanan, buku tentang anak inklusi, hingga buku tentang penerapan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari.
"Semua buku tersebut sudah tersedia dalam format digital dan dapat diakses melalui mesin pencarian internet dengan kata kunci 'penerbit Yayasan Fastabiqul Khairat'," paparnya.
Ia mengatakan bahwa kebanyakan hasil karya siswa berupa antologi. Di sekolah Yayasan Fastabiqul Khairat, ada kegiatan rutin tahunan, setiap siswa dari kelas VII, VIII, dan IX harus menghasilkan karya tulis.
"Kalau karya guru-guru malah lebih variatif, seperti guru PKN kami menulis cerita pendek tentang kepahlawanan," sebutnya.